(008) ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA UNTUK KEGIATAN USAHA PADA PERUSAHAAN KONVEKSI PADA PERUSAHAAN KONVEKSI

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam menghadapi era kompetisi di dunia usaha yang ditandai dengan adanya persaingan yang semakin meningkat. Setiap perusahaan dituntut untuk mempersiapkan diri secara matang. Oleh karena itu, perusahaan harus mempunyai suatu konsep perncanaan yang strategis agar keberadaanya tetap diperhitungkan dalam perturan dunia usaha. Konsep ini merupakan tahap yang mutlak dan penting untuk dilaksanakan karena mencakup tujuan yang akan direalisasikan dalam periode waktu tertentu dimasa mendatang. Lebih dari perncanaan trategis ini juga untuk dapat digunakan Sebagai cermin atau bahan evaluasi dalam menentukan perencanaan selanjutnya.

Salah satu tujuan terpenting yang hendak dicapai bagi suatu perusahaan adalah memperoleh laba atau profit yang semaksimal mungkin dengan cara penjualan barang barang atau jasa-jasa dalam rangka menjaga kelangsungan hidup perusahaan serta berusaha agar dapat tumbuh dan berkembang kearah yang lebih maju. Dengan adanya target terhadap pencapaian tujuan tersebut pimpinan perusahaan akan selalu mengarahkan kegiatan pada pencapaian tujuan dan dnegtan tujuan tersebut pimpinan perusahaan akan lebuh mudah menilai apakan hasil yang dicapai sudah sesuai atau tidak dengan rencana yang telah dibuat.

Berhasil atau tidaknya tujuan yang akan direalisir, pada umumnya ditandai dengan adanya kemampuan dari pengambil kebijaksanaan memanage semua aspek yang terdapat dalam perusahaan tersebut, baik yang menyangkut masalah produksi, personalia, pemasaran maupun masalah dalam pembelanjaan. Maka dari itu, manager perusahaan harus pandai pandai mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki.

Dalam menunjang kehidupan suatu perusahaan, maka pembelanjaan (Finansial) akan sangat menentukan lancar tidaknya roda organisasi san efisiensi tidaknya organisasi dalam mencapai berbagai sasaran melalui berbagai program yang telah dikembangkan. Namun pembelanjaan yang efisien bukanlah sesuatu yang bersifat alami yang terjadi tanpa pemikiran dan upaya-upaya strategis melalui peran akatif dari pelaku fungsi manajemen dalam suatu perusahaan.

Pada umumnya masalah pembelanjaan bagi perusahaan menyangkut kebijaksanaan-kebijaksanaan yang berhubungan dengan pengalokasian dan pengolahan modal, baik pada modal tetap ataupun pada Modal Kerja perlu mendapatkan penanganan yag lebih serius karena kesalahan dalam mengambil kebijaksanaan mengenai Modal Kerja akan dapat mengakibatkan terganggunya roda operasionalisasi perusahaan sehari-hari dan akhirnya akan berdampak tehadap pencapaian tujuan yang telah ditetapkan untuk itu sangat perlu diperhatikan oleh pengambil kebijaksanaan dalam hal pembelanjaan, perusahaan tentang bagaimana cara pengalokasian dan pengendalian Modal Kerja yang dimiliki secara efisien dan efektif.

Agar dapat mengelola Modal Kerja yang tersedia dengan baik, maka perlu diadakan analisa mengenai permodalan dan keuangan yang datanya tercermin dalam Laporan Keuangan (Financial Statement). Laporan Keuangan dapat memberikan ikhtisar mengenai keadaan keuangan suatu perusahaan dan terdiri dari neraca (Balance Sheet) yang menggambarkan posisi harta (Kekayaan), hutang (kewajiban) dan modal yang dimiliki oleh perusahaan yang bersangkutan pada satu periode akuntansi (Biaya per 31 Desember) ; laporan rugi/laba (Income Statement) yang menggambarkan mengenai hasil-hasil yang dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan selama periode akuntansi (Biasanya per 31 Desember); dan Laporan Perubahan Modal yang meggambarkan perubahan modal yang terjadi dalam satu periode akuntansi (Biasanya per 31 Desember). Dengan mengadakan analisa terhadap Laporan Keuangan tersebut, pimpinan akan dapat mengetahui keadaan dan perkembangan perusahaannya serta hasil-hasil yang dicapai diwaktu yang lalu atau waktu yang sedang berjalan.

“Analisa Laporan Keuangan umumnya meliputi sebagai berikut :[1])

1. Ratio Liquiditas (Likuidity Ratio)

Ratio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjang yang berupa Hutang-hutang Jangka Pendek (Short-Tarm Dept).

2. Ratio Leverage

Ratio ini menyangkut jaminan, yang mengukur kemampuan dari perusahaan untuk membayar hutang bila pada saat perusahaan dilikuidasikan atau dibubarkan. Pengertian ini menunjukkan seberapa jauh perusahaan difinansir oleh pihak luar atau debitor.

3. Ratio Aktifitas (Aktivity Ratio)

Ratio ini mengukur kemampuan dari perusahaan dalam menggunakan dana yang tersedia dan tercermin dalam perputaran modalnya.

4. Ratio Keuntungan (Profitability Ratio)

Ratio ini mengukur kemapuan dari perusahaan untuk menghasilkan laba.

Karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis, maka analisir efisiensi terhadap penggunaan Modal Kerja pada CV. Anegerah dititik beratkan pada segi Likuiditas, Solvabilitas dan Profitabilitas. “Profitabilitas adalah mengukur sampai dimana efektifnya pimpinan mengelola perusahaan seperti yang tercermin dalam laba yang diperoleh dari penjualan dan investasi.”.[2])

Kemampuan menghasilkan laba yang diukur dari Ratio hasil penjualan disebut Profit Margin. Sedangkan pengukuran besarnya profitabilitas akan dapat memberikan informasi seberapa besar dari kemapuan dana yang ditanamkan dalam operasi suatu perusahaan untuk menghasilkan laba. Laba yang dibayarkan kepada pemilik dana disebut Return of Investment (ROI).

Keuntungan besar yang diperoleh suatu perusahaan belum menjamin atau bukan merupakan ukuran bahwa perusahaan tersebut telah menggunakan Modal Kerja atau dananya secara efisien, karena belum tentu disertai dengan profitabilitas yang tinggi pula. Oleh karena perusahaan tersebut agar dapat mencapai laba yang optimal, tentunya dana yang ada dalam perusahaan tersebut harus digunakan secara efisien.

Mengingat pentingnya modal serta akibat yang dapat ditimbulkannya apabila terjadi kesalahan di dalam penggunaannya, maka hal inilah yang mendorong peneliti untuk menganalisa mengenai efisiensi penggunaan Modal Kerja pada CV. Anugerah yang berlokasi di Pagutan, yang ditinjau dari segi Profitabilitas dan Likuiditas.

Dalam hal ini pengertian efisiensi diartikan sebagai daya guna yang penekanannya disamping pada hasil yang ingin dicapai juga pada besarnya pengorbanan untuk mencapai hasil tersebut perlu diperhitungkan, sehingga secara difinitif adalah ratio antara output dan input.

Berdasarkan pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa efisiensi tersebut merupakan perbandingan yang terbalik antara hasil yang diperoleh dari perluasan usaha dilakukan dengan pengorbanan dalam usaha tersebut. Hal ini berarti bahwa suatu perusahaan didalam menambah keuntungannya tidak boleh menyebabkan tingkat protabilitas lebih kecil dari tingkat suku bunga pinjaman.

Dalam analisa efisiensi penggunaan Modal Kerja, baik modal sendiri maupun modal asing tidak diadakan suatu perbedaan atau dianggap satu kesatuan, sehingga dengan demikian kita tidak akan mendapatkan gambaran mengenai efisiensi dan tingkat keuntungan yang diperoleh perusahaan secara keseluruhan.

Selanjutnya dalam penelitian ini yang dimaksud dengan Modal Kerja adalah keseluruhan dari jumlah Aktiva Lancar yang dikurangi dengan keseluruhan jumlah Hutang Lancar yang dimiliki oleh CV. Anugerah selama tahun 1999-2002.

Sebagai gambaran atas permodalan yang dimiliki oleh CV. Anugerah akan ditampilkan Jumlah Modal Kerja pada Tabel I berikut ini selama tahun 1999 sampai dengan tahun 2002.

Tabel I

PERKEMBANGAN MODAL KERJA

CV. ANUGERAH DARI TAHUN 1999-2002

TAHUN

MODAL KERJA

(Rp.)

PERUBAHAN

(Rp)

(%)

1999

2000

2001

2002

83.954.100,-

99.179.250,-

122.659.000,-

124.640.100,-

-

15.225.150,-

23.479.750,-

1.981.100,-

-

18,16

23,67

1,62

Sumber Data : Data Primer Diolah

Pada Tabel I di atas jika dilihat dari perubahan setiap tahun pada tahun 2000 Modal Kerja mengalami kenaikan sebesar Rp. 15.225.150,- aatau 18,16 % dari tahun 1999. Hal ini disebabkan karena jumlah Aktiva Lancar bertambah dan menurunnya Hutang Lancar. Pada tahun 2001 Modal Kerja mengalami peningkatan sebesar Rp. 23.479.750,- atau sebesar 23,67 % dari tahun 2000. Hal ini disebabkan karena jumlah Aktiva Lancar bertambah dan menurunnya Hutang Lancar. Pada tahun 2002 Modal Kerja mengalami penurunan sebesar Rp. 1.981.100,- atau sebesar 1,62 %. Hal ini disebabkan karena kenaikan dari Aktiva Lancar yang lebih besar bila dibandingkan dengan penurunan Hutang Lancar.

1.2. Perumusan Pokok Masalah

Bertitik tolak pada data yang ada pada latar belakang di atas, dapat diketahui bahwa jumlah Modal Kerja yang digunakan oleh perusahaan untuk kegiatan usaha perusahaan dari tahun 1999 sampai dengan tahun 2002 selalu mengalami peningkatan.

Berdasarkan uraian tersebut maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : “Apakah penggunaan Modal Kerja untuk kegiatan usaha oleh CV. Anugerah dari tahun 1999 sampai dengan tahun 2002 sudah efisien jika ditinjau dari segi Likuiditas, Sovabilitas, dan Provitabilitas.”


1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1.3.1. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahu tingkat efisiensi dari Modal Kerja yang digunakan kegiatan usaha yang dilakukan oleh CV. Anugerah dari tahun 1999 sampai dengan tahun 2002. Disamping itu juga perlu diketahui mengenai keadaan Likuiditas, Solvabilitas, dan Provitabilitas Perusahaan.

1.3.2. Kegunaan Penelitian

1.3.2.1. Secara Akademik adalah sebagai bahan penulisan dalam rangka memenuhi salah satu syaarat untuk mencapai kebulatan studi Strata Satu (S1) pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) 45 Mataram.

1.3.2.2. Secara Teoritis Ilmiah, dari hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan penelitian dalam bidang manajemen keuangan pada umumnya dan hubungan antara penggunaan Modal Kerja dengan perluasan usaha pada khususnya.

1.3.2.3. Secara Praktis diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi CV. Anugerah khususnya dalam mengatasi masalah penggunaan Modal Kerja.


1.4. Hipotesa

Berdasarkan uraian Latar Belakang dan Perumusan Pokok Masalah di atas, maka dapat diajukan hipotesa sebagai berikut :

“ Diduga bahwa penggunaan Modal Kerja untuk kegiatan usaha oleh CV. Anugerah dari tahun 1999-2002 telah dapat dikatakan efisiens jika ditinjau dari segi likuiditas, solvabilitas, dan provitabilitas.”

1.5. Metode Penelitian

1.5.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Diskriptif yaitu penelitian yang ditujukan pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang atau suatu metode dalam meneliti suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang dengan tujuan untuk membuat gambaran atau lukisan secara sistematis dan actual serta akurat mengenai fakta-fakta. Sifat-sifat dan hubungan antara fenomena- fenomena yang diselidiki.

1.5.2. Daerah / Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada CV. Anugerah yang berlokasi di kelurahan Pagutan Kecamatan Ampenan Kodya Mataram, suatu perusahaan yang bergerak dibidang konveksi.

Konveksi Anugerah berdiri tahun 1984 yang dipimpin oleh pemiliknya H. Nazhan. Aktivitas pertamakali menerima pesanan pakaian dalam bentuk pakaian jadi.

Pada tahun 1989 H. Nazhan melaporkan ke Kantor Departemen Perindustrian Kabupaten Lombok Barat tentang keberadaan Perusahaan Konveksi Anugerah yang bertempat di Desa Pagutan Kecamatan Ampenan Kodya Mataram. Dengan SIUP No. 232/23/PK/X/1989 tertanggal 23 April 1990.

GAMBAR I

STRUKTUR ORGANISASI

Sampai dengan sekaarang jumlah karyawan 30 orang yaitu 1 (satu) orang pimpinan, 4 (Empat) orang bagian pemasaran, 3 (Tiga) orang bagian Administrasi dan Keuangan serta 22 (dua puluh dua) orang bagian produksi dengan struktur organisasi sebagai berikut :
clip_image001

Sumber Data : Konveksi CV. Anugerah Pagutan Tahun 2002

v Peralatan Dan Mesin

Dalam kegiatan usaha Perusahaan Konveksi Anugerah mempunyai peralaatan dan mesin sebagai berikut

Nama Barang

Merk

Jumlah

Mesin Jahit

Mesin Obras

Gunting Potong

Guntung Jahit

Meja Potong

Lemari Etalase

Seterika

Penggaris

Meteran

Buterfly Shanghai

25 Buah

2 Buah

5 Buah

25 Buah

2 Buah

2 Buah

10 Buah

5 Buah

28 Buah

Sarana Transpormasi berupa 1 (Satu) buah kendaraan roda empat dan 2 (Dua) buah kendaraan sepeda motor.

1.5.3. Tehnik Pngumpulan Data

Tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1.5.3.1. Wawancara

Yaitu dengan mengadakan Tanya jawab secara langsung dengan pimpinan atau karyawan perusahaan telah diberikan wewenang oleh pimpinan perusahaan mengenai hal-hal yang berhubungan denga obyek penelitian dengan berpedoman kepada daftar pertanyaan yang telah disiapkan.

1.5.3.2. Dokumenter

Yaitu dengan cara mengumpulkan data yang tersedia pada instansi terkait denga penelitian ini untuk dicatat, didokumentasikan dan dianalisis sesuai dengan kebutuhan guna menarik kesimpulan yang tepat.

1.5.4. Jenis dan Sumber Data

1.5.4.1. Jenis Data.

1.5.4.1.1. Data Kuantitatif yaitu data yang merupakan serangkaian pengukuran yang dinyatakan dengan angka-angka.

1.5.4.1.2. Data Kualitatif yaitu data yang menyelesaikan atau memberikan penjelasan tentang pernyataan yang dapat mendukung dari Data Kuantitatif.

1.5.4.2. Sumber Data

1.5.4.2.1. Data Primer

Yaitu data yang didapat secara langsung dari obyek penelitian yang bersumber dari obyek penelitian yang bersumber dari pimpinan Perusahaan atai karyawan yang telah diberikan wewenang untuk memberikan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini seperti : data neraca, laporan rugi/laba, laporan sumber dan penggunaan Modal Kerja, harga pokok produksi dan data lainnya yang masih relevan denan maslah yang diteliti.

1.5.4.2.2. Data Sekunder

Yaitu data yang diperoleh dari luar obyek penelitian yang ada kaitannya denan penelitian ini. Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari literature dan penelitian-penelitian yang terdahulu yang dapat menunjang data primer.

1.5.5. Prosedir Analisa Data

Untuk memecahkan masalah serta menguji hipotesa yang diajukan, maka digunakan Analisa Kuantitatif. Dimana Analisa Kualitatif adalah : Suatu analisa dengan menggunakan penjelasan-penjelasan atau keterangn-keterangan mengenai hasil penelitian. Sedangkan Analisa Kuantitatif adalah : suatu analisa terhadap data dalam bentuk angka-angka denan menggunakan rumus yang dapat memecahkan permasalahan yang ada pada CV. Anugerah.

1.5.5.1. Analisa Likuiditas

Yaitu ratio yang dipergunakan untuk menganalisa dan menginterpretasikan posisi keuangan jangka pendek serta untuk mengetahui likuiditas pengelolaan Modal Kerja. Analisa yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah analisa current ratio yang dapat dihitung dangan rumus :[3])

clip_image003

1.5.5.2. Analisa Solvabilitas

Ratio Solvabilitas ini untuk mengukur seluruh kemampuan perusahaan dalam hal penyebaran seluruh kewajiban fiannsialnya baik jangka pendek maupun jangka panjang jika perusahaan dilikuidasikan. Adapun rumus perhitungannya sebagai berikut :[4])

clip_image005

1.5.5.3. Analisa Profitabilitas

1. Profit Margin yaitu untuk mengetahui efisiensi perusahaan dengan melihat besar kecilnya laba usaha dalam hubungannya dengan penjualan.[5])

clip_image007


2. Rate of Return on Net Worth (Renhabilitas modal sendiri). Yaitu digunakan untuk mengetahui efisiensi penggunaan modal sendiri dalam perusahaan. Adapun rumusnya sebagai berikut :[6])

clip_image009

1.5.5.4. Analisa Ratio Working Capital Turnover

Ratio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan Modal Kerja Netto terhadap penjulan. Adapun rumusnya sebagai berikut :[7])

clip_image011


[1]) Syarifuddin Alwi, Alat-alat Analisa dalam Pembelanjaan, Andi Offset, Yogyakarta, Tahun 1989, Halaman 87.

[2]) Drs. Abas Kartadinata, Analisa Belanja, BP FE UGM Yogyakarta, Tahun 1983, Halaman 83.

[3]) Bambang Rianto, Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Yayasan Penerbit Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, Tahun 1983, Halaman 258.

[4]) Op cit, Bambang Riyanto, Halaman 258.

[5]) Op cit, Bambang Riyanto, Halaman 37.

[6]) Op cit, Bambang Riyanto, Halaman 44..

[7]) Op cit, Bambang Riyanto, Halaman 257.


dapatkan file lengkapnya

klik disini

Sponsor

Pengikut