Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Dan Pengalaman Manajer Dengan Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Koperasi

BAB I

PENDAHULUAN


Undang-undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 1 menyatakan bahwa

perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas

kekeluargaan. Penjelasan pasal ini menyebutkan kemakmuran masyarakat

yang diutamakan bukan kemakmuran perorangan dan perusahaan yang sesuai

dengan itu adalah koperasi. Koperasi diharapkan dapat berkembang sebagai

badan usaha yang kuat dalam tata kehidupan ekonomi Indonesia seperti

pelaku ekonomi lainnya, yaitu badan usaha milik negara maupun badan usaha

milik swasta.

Koperasi sebagai badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau

badan hukum koperasi diharuskan menyusun laporan tahunan yang terdiri dari

neraca, perhitungan hasil usaha, penjelasan atas dokumen tersebut serta

keadaan usaha koperasi dan hasil usaha yang dicapai (UU No 25 Tahun 1992 :

pasal 35).

Laporan tahunan yang disebut juga dengan laporan keuangan

merupakan suatu ringkasan transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama

periode buku yang bersangkutan. Laporan keuangan dibuat oleh manajemen

sebagai alat pertanggungjawaban.







1





2


Zaki Baritwan (1997 : 17), menyatakan bahwa laporan keuagan juga

dapat digunakan untuk memberi informasi akuntansi kepada pihak-

pihak di dalam maupun diluar perusahaan.

Pihak-pihak yang berkepentingan akan dapat memanfaatkan informasi

tersebut secara optimal apabila mempunyai interpretasi yang sama terhadap

informasi akuntansi yang disajikan, oleh karena itu laporan keuangan harus

disusun berdasarkan standar akunatnsi tertentu.

Departemen Koperasi Republik Indonesia dan IAI yang menyadari hal

itu mengadakan kerjasama guna menyusun standar akuntansi untuk koperasi.

Kebutuhan akan standar akuntansi bagi badan usaha koperasi, sehingga akan

memudahkan penyediaan akuntansi koperasi. Dengan demikian ketaatan

dunia usaha koperasi untuk menerapkan standar akuntansi keuangan koperasi

dalam menyusun laporan keuangannya sangatlah diharapkan (IAI, 2002).

Salah satu bentuk koperasi yang ada di Indonesia adalah Koperasi Unit

Desa (KUD), Koperasi Unit Desa sebagai pusat pelayanan ekonomi pedesaan

diharapkan mampu berperan serta dalam pembangunan pedesaan secara nyata.

Untuk mewujudkan harapan tersebut KUD juga harus memperhatikan tenaga

manajerial yang baik dan pimpinan yang cakap serta didukung pencatatan dan

pelaporan atas transaksi yang dapat dipercaya.

Keterbatasan pengetahuan seorang manajer tentang akuntansi sebagai

bahasa bisnis akan mengakibatkan tidak dimilikinya ketajaman analisis

bisnisnya dalam mengelola perusahaan, seorang manajer yang memiliki

pandangan salah mengenai peran akuntansi dalam pengelolaan perusahaan




3


akan kehilangan kemampuan untuk mengelola perusahaannya secara bisnis

karena tidak dimiliknya alat berpikir bisnis dalam diri manajer tersebut.

Efektifitas manajer sebagai pengelola usaha koperasi akan bertambah

apabila mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai lingkup dan dasar

akuntansi. Pengetahuan mengenai akuntansi dapat diperoleh dari pendidikan

formal yang diajarkan disekolah-sekolah maupun diperguruan tinggi, kursus-

kurus atau pelatihan diluar sekolah juga dapat membantu seseorang dalam

memahami suatu pengetahuan praktis dan penerapannya guna meningkatkan

ketrampilan, kecakapan, dan sikap yang dilakukan dalam mencapai tujuan.

Heidjrachman, (1994 : 115), menyatakan bahwa kecakapan kerja

berjalan seiring dengan pengalaman seseorang dengan bidang

kerjanya. Semakin lama seseorang bekerja pada suatu organisasi maka

dia akan semakin berpengalaman.

Manajer yang berpendidikan dan berpengalaman dalam mengelola

koperasi diharapkan mampu menyediakan informasi akuntansi dalam bentuk

laporan keuangan yang baik, dalam arti disusun dan disajikan sesuai dengan

standar akuntansi yang berlaku.

Penelitian mengenai hubungan antara tingkat pendidikan dan

pengalaman manajer dengan penerapan standar akuntansi keuangan koperasi

di kabupaten Karanganyar sepengetahuan penulis belum pernah dilakukan.

Namun penelitian mengenai hubungan tingkat pendidikan dan pengalaman

manajer dengan penerapan standar akuntansi keuangan koperasi pada KUD di

Karesidenan Surakarta sudah pernah dilakukan oleh Retno Sri Purwaningsih




4


(1999), dan hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat

hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dan pengalaman manajer

dengan penerapan standar akuntansi keuangan koperasi.

Penelitain serupa juga pernah dilakukan oleh Wahyuningsih (2002),

dengan menggunakan sampel pada KUD di Sukoharjo dan hasil penelitian

tersebut yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi manajemen

koperasi terhadap informasi akuntansi dengan penerapan SAK koperasi.

Adapun perbedaan enelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu

penelitian ini meneliti sejauh mana hubungan antara tingkat pendidikan dan

pengalaman manajer dengan penerapan standar akuntansi keuangan koperasi.

Penelitian ini mengambil sampel pada Koperasi Unit Desa (KUD) di

Kabupaten Karanganyar.

Berdasarkan uraian diatas mengenai pentingnya penguatan bidang

ekonomi bagi seorang manajer dan telah diterbitkannya standar akuntansi

keuangan untuk koperasi oleh IAI, penulis berminat untuk mengadakan

penelitian mengenai “Hubungan antara tingkat pendidikan dan pengalaman

manajer dengan penerapan standar akuntansi keuangan koperasi.



B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis merumuskan

masalah yaitu “Apakah tingkat pendidikan dan pengalaman manajer

berhubungan dengan penerapan SAK.







C. Pembatasan Masalah




5


Standar akuntansi keuangan digunakan sebagai pedoman dalam

penyusunan dan penyajian lalporan keuangan bagi perusahaan, dana pensiun,

dan unit ekonomi lainnya, agar laporan keuangan lebuh berguna, dapat

dimengerti dan dapat diperbandingkan serta tidak menyesatkan (IAI, 2002).

Dalam penelitian ini penulis hanya meneliti tentang masalah

penerapan standar akuntansi keuangan koperasi yang dibatasi pada pelaporan

unsur-unsur laporan keuangan yang meliputi pendapatan dan beban, aktiva,

kewajiban dan kekayaan bersih.



D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui signifikansi hubungan

antara tingkat pendidikan dan pengalaman manajer koperasi dengan

Penerapan Standar Akuntasi Keuangan Koperasi (PSAK).



E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Koperasi dan Departemen Koperasi

Diharapkan dapat bermanfaat dalam meningkatkan profesionalisme usaha

koperasi dan dapat digunakan oleh departemen koperasi dalam

menentukan berbagai kebijakan pembinaan koperasi.

2. Bagi Penulis

Dapat digunakan sebagai sarana untuk menambah pengetahuan dan

wawasan dalam memahami penerapan standar akuntansi keuangan.








3. Bagi Peneliti lain




6


Dapat digunakan sebagai bahan masukan, pertimbangan, dan sumbangan

pemikiran bagi yang akan mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai

topik-topik yang relevan.



F. Sistematika Pembahasan

Untuk mendapatkan gambaran awal dalam penelitian ini, pembahasan

akan dikelompokkan menjadi lima bab, yaitu :
File Selengkapnya.....

Sponsor

Pengikut