Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Prediksi Perubahan Laba Masa Depan Pada Perusahaan Go Publik Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta Periode Tahun 2001-

BAB I

PENDAHULUAN








1


Dalam dunia bisnis, hasil dari suatu peramalan yang akurat mampu

memberikan gambaran tentang masa depan suatu perusahaan. Atas dasar

gambaran yang diperoleh, pihak manajemen perusahaan akan semakin

dimampukan untuk meningkatkan kinerjanya melalui perencanaan yang baik

dalam kaitannya dengan penciptaan peluang bisnis maupun pengaturan pola

investasi. Dikaitkan dengan keperluan perencanaan perusahaan, hasil

perencanaan lingkungan ekonomi dan pasar sangat membantu pihak manajemen

dalam mengarahkan kebijakan perusahaan ke sektor-sektor yang memberi

peluang perolehan keuntungan yang tertinggi. Dengan melakukan peramalan,

para perencana dan pengambil keputusan akan dapat mempertimbangkan

alternatif-alternatif strategi dalam cakupan yang lebih luas dibandingkan tanpa

peramalan.

Laporan keuangan merupakan pertanggungjawaban manajemen atas

sumber daya yang dipercayakan kepadanya kepada para pemilik perusahaan atas

kinerja yang telah dicapainya serta merupakan laporan akuntansi utama yang

mengkomunikasikan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan dalam

membuat analisa ekonomi dan peramalan untuk masa yang akan datang.

Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi bagi pemakai

laporan keuangan untuk memprediksi, membandingkan dan mengevaluasi

kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba (earning power). Hal ini









2


berarti bahwa laporan keuangan bermanfaat dan bisa digunakan untuk

membentuk harapan di masa yang akan datang yang berhubungan dengan arus

kas bagi investor dan kreditor serta kemampuan perusahaan untuk menghasilkan

laba. Begitu pentingnya arti laba bagi investor dan kreditor, sehingga terdapat

usaha untuk memprediksi laba suatu perusahaan.

Informasi yang diperlukan oleh para investor di pasar modal tidak hanya

informasi yang bersifat fundamental saja, tetapi informasi yang bersifat teknikal.

Informasi yang bersifat fundamental diperoleh dari kondisi intern perusahaan,

dan informasi yang bersifat teknikal diperoleh dari luar perusahaan, seperti

ekonomi, politik, finansial dan informasi lainnya. Informasi yang diperoleh dari

kondisi intern perusahaan yang lazim digunakan adalah informasi laporan

keuangan.

Prediksi perubahan laba perusahaan dimasa yang akan datang dapat

dilakukan dengan menggunakan analisa fundamental yaitu menganalisis nilai

suatu perusahaan dengan menggunakan variabel–variabel akuntansi yang

terdapat dalam laporan keuangan suatu perusahaan. Salah satu bagian dari

analisis fundamental adalah analisis rasio, yaitu analisis dengan menggunakan

hubungan matematis antara variabel keuangan yang satu dengan yang lain.

Dari berbagai rasio keuangan terdapat beberapa rasio dan informasi

keuangan perusahaan yang dapat digunakan untuk memprediksi perubahan laba

masa depan. Robbert Ang (1997) menyatakan bahwa rasio keuangan

dikelompokan dalam lima jenis yaitu: (1) rasio likuiditas; (2) rasio aktivitas; (3)

rasio profitabilitas; (4) rasio leverage; dan (5) rasio pasar. Rasio profitabilitas








3


dimaksudkan untuk mengukur efisiensi penggunaan aktiva perusahaan. Efisiensi

di sini bisa juga dikaitkan dengan penjualan yang berhasil diciptakan. Misalnya,

ada jenis perusahaan yang mengambil keuntungan relatif yang cukup tinggi dari

setiap penjualan (seperti meubel, perhiasan), tetapi ada pula yang keuntungan

relatifnya cukup rendah (seperti barang-barang kebutuhan sehari-hari). Selain itu

rasio profitabilitas juga dapat dinyatakan sebagai rasio yang digunakan untuk

mengukur efektifitas manajemen dilihat dari laba yang dihasilkan terhadap

penjualan dan investasi.

Penelitian tentang hubungan rasio profitabilitas yang dikaitkan dengan

prediksi perubahan laba masih sangat terbatas. Penelitian yang dilakukan oleh

Sunarto (2001) meneliti tentang “ Pengaruh Rasio Profitabilitas Dan Leverage

Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur Di BEJ” menunjukan bahwa

ROA secara konsisten dominan mempengaruhi return saham perusahaan sektor

manufaktur. Sementara itu penelitian yang dilakukan oleh Tri Mulyani (2004)

tentang “ Pengaruh Rasio Proritabilitas Dan Leverage Terhadap Prediksi Laba

Masa Depan Pada Perusahaan Manufaktur Di BEJ” menunjukan bahwa ROA

berpengaruh secara signifikan terhadap prediksi laba satu tahun kedepan.

Penelitian sejenis juga dilakukan oleh Mas’ud Machfoed (1994)

menemukan bahwa rasio profitabilitas yang ada ternyata hanya tiga rasio

keuangan yang signifikan berhubungan dengan prediksi laba untuk periode satu

tahun ke depan. Ketiga rasio tersebut adalah rasio Gross Profit Sales (GPS),

Operating Profit Margin (OPM), dan Return On Equity (ROE). Dari ketiga rasio








4


profitabilitas tersebut yang mempunyai hubungan sangat signifikan (1%) dengan

prediksi earning adalah ROE.

Sementara itu data yang terkait dengan leverage ratio ditunjukkan oleh

Indonesian Capital Market Directory besarnya debt to equity ratio dan leverage

ratio. Leverage ratio menunjukkan besarnya debt ratio yang merupakan ratio dari

total debt to total assets. Penelitian tentang rasio leverage dilakukan oleh

Sunarto yang meneliti tentang pengaruh rasio leverage terhadap return saham

perusahaan manufaktur di BEJ menemukan bahwa rasio leverage (dalam hal ini

debt to total asset/DTA) signifikan mempengaruhi return saham perusahaan

sektor manufaktur. Penelitian sejenis tentang hubungan rasio profitabilitas (ROA

dan ROE) dan rasio leverage (DTA) dengan prediksi perubahan laba masa depan

belum pernah dilakukan replikasi.

Penelitian tentang manfaat rasio keuangan dalam memprediksi laba

perusahaan manufaktur sangat dibutuhkan. Pentingnya penelitian tentang rasio

keuangan dalam memprediksi perubahan laba dan pengujian kekuatan prediksi

rasio keuangan terhadap perubahan laba antara berbagai periode untuk

perusahaan manufaktur didasarkan atas beberapa alasan diantaranya:
File Selengkapnya.....

Sponsor

Pengikut