BAB I
PENDAHULUAN
A. Permasalahan
1. Latar Belakang
Setiap perusahaan memiliki sasaran yaitu memaksimumkan laba, tetapi tidak setiap perusahaan akan dengan mudah mencapai sasaran tersebut. Hal itu disebabkan oleh berbagai faktor, di antaranya kondisi persaingan bisnis yang membuat setiap perusahaan harus mencari strategi dalam menekan biaya, khususnya biaya tambahan produksi (incremental cost) dan meningkatkan penjualan, agar tujuan perolehan laba dapat tercapai.
Perusahaan harus dapat mengambil keputusan yang tepat terutama dalam bidang produksi. Apabila terjadi kesalahan dalam pengambilan keputusan maka akan mengakibatkan perusahaan akan terus merugi sehingga produk yang dihasilkan tidak dapat bersaing dan tidak dapat dipasarkan karena biaya yang besar dalam berproduksi. Dalam memproduksi harus terlebih dahulu dibuat suatu perencanaan produksi yang berfungsi agar kegitan produksi dan operasi yang akan dilakukan dapat terarah bagi pencapaian tujuan produksi dan operasi serta dapat terlaksana secara efektif dan efisien.
Salah satu rencana produksi yang paling penting adalah perencanaan pola produksi yang akan dijalankan. Pola produksi terdapat tiga jenis, yaitu pola produksi konstan, pola produksi bergelombang dan pola produksi moderat. Perusahaan harus dapat memilih pola produksi yang paling efektif dan efisien dari beberapa pola produksi yang ada agar produksi dapat berjalan dengan baik dan juga dapat meminimalkan biaya tambahan yang terjadi sehingga mendatangkan keuntungan bagi perusahaan dan kegiatan perusahaan dapat berlangsung terus menerus. Pola produksi akan berpengaruh pada besar kecilnya biaya tambahan yang dikeluarkan, yang pada akhirnya juga berpengaruh pada harga pokok produksi. Bila pola produksi tidak tepat, maka biaya tambahan akan tinggi karena itu diperlukan pemahaman yang baik dalam menentukan pola produksi.
Penentuan pola produksi disini berarti menentukan jumlah atau volume produksi dalam suatu periode, biasanya dalam satu tahun dan didistribusikan dalam periode waktu yang lebih pendek, misalnya bulanan, kuartalan, semesteran, dan sebagainya. Dengan adanya penentuan pola produksi yang tepat, diharapkan produktivitas dapat mencapai maksimum dengan biaya tambahan dapat minimum sehingga efisiensinya akan meningkat.
PT Linova Gracia sebagai perusahaan yang bergerak di bidang produksi lilin hias, agar dapat bertahan dalam persaingan bisnis dalam era globalisasi saat ini, PT Linova Gracia harus dapat memanfaatkan serta meningkatkan kegunaan faktor-faktor produksinya secara efisien sehingga perusahaan dituntut untuk dapat menerapkan penetapan harga yang tepat dengan menekankan biaya tambahan pada suatu produksi seminimal mungkin tanpa mengurangi kualitas dari produk yang dihasilkan.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai masalah pola produksi yang dikaitkan dengan biaya tambahan, dengan mengambil judul penelitian: “PEMILIHAN POLA PRODUKSI YANG EKONOMIS DALAM USAHA MEMINIMUMKAN BIAYA TAMBAHAN (INCREMENTAL COST) PADA PT. LINOVA GRACIA, JAKARTA.”
2. Identifikasi
Pada era globalisasi semua perusahaan dituntut dapat berproduksi secara optimal dengan menekan biaya yang dikeluarkan seminimal mungkin tanpa mengurangi mutu dari produk yang dihasilkan. Dengan kondisi permintaan pasar yang terus berfluktuasi, PT. Linova Gracia berusaha untuk tetap memenuhi kebutuhan konsumen dengan memproduksi produk-produk yang berkualitas, dalam hal ini lilis hias. Di sisi lain PT. Linova Gracia juga menerapkan program-program untuk meminimalkan biaya tambahan secara berkesinambungan.
PT. Linova Gracia terkadang mengalami kelebihan atau kekurangan produksi dan hal tersebut menyebabkan timbulnya kenaikan pada biaya tambahan. Oleh karena itu penentuan pola produksi yang ekonomis, guna meminimumkan biaya tambahan merupakan faktor penting bagi perusahaan.. Pada saat ini PT PT. Linova Gracia menerapkan pola produksi bergelombang yang mengikuti jumlah permintaan konsumen yang berfluktuasi. Pola produksi bergelombang yang diterapkan belum tentu yang paling ekonomis. Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan perusahaan dalam menentukan pola produksi selain dari keterlibatan harga bahan baku yang berfluktuasi dan kapasitas yang tersedia adalah pola permintaan para konsumen/pasar dan biaya-biaya yang timbul, yang termasuk di dalamnya adalah biaya perputaran tenaga kerja (labor turnover cost), biaya simpan (carrying cost), biaya lembur (overtime premium cost), dan biaya sub kontrak (subcontracting cost). Besarnya biaya ini berbeda-beda dan bergantung pada pola produksi yang diterapkan oleh perusahaan tersebut.
Dengan mempertimbangkan hal di atas, maka untuk dapat bertahan dalam kondisi persaingan yang tajam ini, perusahaan dituntut agar dapat berproduksi dalam jumlah tertentu dengan menekan biaya yang dikeluarkan untuk produksi seminimal mungkin tanpa mengurangi mutu dari produk yang dihasilkan. Sehubungan dengan hal tersebut, permasalahan yang akan diteliti yaitu apakah pola produksi yang sekarang diterapkan oleh perusahaan sudah merupakan pola produksi yang paling ekonomis dalam arti biaya tambahan yang terjadi pada penerapan pola produksi bergelombang lebih rendah jika dibandingkan dengan biaya tambahan yang terjadi apabila perusahaan menerapkan alternatif pola produksi konstan atau pola produksi moderat.
3. Pembatasan
Dalam skripsi ini permasalahan yang akan dibahas secara garis besar adalah mengenai pola produksi yang diterapkan oleh PT. Linova Gracia dan dan kaitannya dengan biaya tambahan (incremental cost) dengan sampel dibatasi pada pola produksi dan biaya tambahan tahun 2006. Hasil produksi PT. Linova Gracia adalah lilin hias yang kadar rusak dan gagal produksi sangat tinggi sehingga diperlukan analisis pola produksi yang tepat agar biaya tambahan dapat diminimumkan sehingga laba dapat ditingkatkan.
4. Perumusan
Pola produksi di setiap perusahaan berbeda-beda, tergantung pada kebutuhan masing-masing perusahaan berdasarkan jumlah produksi dan jenis barang yang dihasilkan. Pada perusahaan PT. Linova Gracia akan dibahas dan dianalisis mengenai pola produksi yang digunakan untuk meminimalkan biaya tambahan sehingga keuntungan perusahaan akan menjadi maksimum.
Tujuan perusahaan ini adalah sama seperti tujuan perusahaan pada umumnya yaitu untuk mendapat keuntungan semaksimal mungkin, oleh karena itu perusahaan harus dapat menetapkan pola produksi yang tepat sehingga produksi selama setahun dapat didistribusikan dengan baik ke dalam masing-masing triwulan untuk memenuhi penjualan produk perusahaan dan juga agar perusahaan dapat menekan biaya yang dikeluarkan untuk produksi menjadi seefisien mungkin.
Berdasarkan uraian di atas maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
PENDAHULUAN
A. Permasalahan
1. Latar Belakang
Setiap perusahaan memiliki sasaran yaitu memaksimumkan laba, tetapi tidak setiap perusahaan akan dengan mudah mencapai sasaran tersebut. Hal itu disebabkan oleh berbagai faktor, di antaranya kondisi persaingan bisnis yang membuat setiap perusahaan harus mencari strategi dalam menekan biaya, khususnya biaya tambahan produksi (incremental cost) dan meningkatkan penjualan, agar tujuan perolehan laba dapat tercapai.
Perusahaan harus dapat mengambil keputusan yang tepat terutama dalam bidang produksi. Apabila terjadi kesalahan dalam pengambilan keputusan maka akan mengakibatkan perusahaan akan terus merugi sehingga produk yang dihasilkan tidak dapat bersaing dan tidak dapat dipasarkan karena biaya yang besar dalam berproduksi. Dalam memproduksi harus terlebih dahulu dibuat suatu perencanaan produksi yang berfungsi agar kegitan produksi dan operasi yang akan dilakukan dapat terarah bagi pencapaian tujuan produksi dan operasi serta dapat terlaksana secara efektif dan efisien.
Salah satu rencana produksi yang paling penting adalah perencanaan pola produksi yang akan dijalankan. Pola produksi terdapat tiga jenis, yaitu pola produksi konstan, pola produksi bergelombang dan pola produksi moderat. Perusahaan harus dapat memilih pola produksi yang paling efektif dan efisien dari beberapa pola produksi yang ada agar produksi dapat berjalan dengan baik dan juga dapat meminimalkan biaya tambahan yang terjadi sehingga mendatangkan keuntungan bagi perusahaan dan kegiatan perusahaan dapat berlangsung terus menerus. Pola produksi akan berpengaruh pada besar kecilnya biaya tambahan yang dikeluarkan, yang pada akhirnya juga berpengaruh pada harga pokok produksi. Bila pola produksi tidak tepat, maka biaya tambahan akan tinggi karena itu diperlukan pemahaman yang baik dalam menentukan pola produksi.
Penentuan pola produksi disini berarti menentukan jumlah atau volume produksi dalam suatu periode, biasanya dalam satu tahun dan didistribusikan dalam periode waktu yang lebih pendek, misalnya bulanan, kuartalan, semesteran, dan sebagainya. Dengan adanya penentuan pola produksi yang tepat, diharapkan produktivitas dapat mencapai maksimum dengan biaya tambahan dapat minimum sehingga efisiensinya akan meningkat.
PT Linova Gracia sebagai perusahaan yang bergerak di bidang produksi lilin hias, agar dapat bertahan dalam persaingan bisnis dalam era globalisasi saat ini, PT Linova Gracia harus dapat memanfaatkan serta meningkatkan kegunaan faktor-faktor produksinya secara efisien sehingga perusahaan dituntut untuk dapat menerapkan penetapan harga yang tepat dengan menekankan biaya tambahan pada suatu produksi seminimal mungkin tanpa mengurangi kualitas dari produk yang dihasilkan.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai masalah pola produksi yang dikaitkan dengan biaya tambahan, dengan mengambil judul penelitian: “PEMILIHAN POLA PRODUKSI YANG EKONOMIS DALAM USAHA MEMINIMUMKAN BIAYA TAMBAHAN (INCREMENTAL COST) PADA PT. LINOVA GRACIA, JAKARTA.”
2. Identifikasi
Pada era globalisasi semua perusahaan dituntut dapat berproduksi secara optimal dengan menekan biaya yang dikeluarkan seminimal mungkin tanpa mengurangi mutu dari produk yang dihasilkan. Dengan kondisi permintaan pasar yang terus berfluktuasi, PT. Linova Gracia berusaha untuk tetap memenuhi kebutuhan konsumen dengan memproduksi produk-produk yang berkualitas, dalam hal ini lilis hias. Di sisi lain PT. Linova Gracia juga menerapkan program-program untuk meminimalkan biaya tambahan secara berkesinambungan.
PT. Linova Gracia terkadang mengalami kelebihan atau kekurangan produksi dan hal tersebut menyebabkan timbulnya kenaikan pada biaya tambahan. Oleh karena itu penentuan pola produksi yang ekonomis, guna meminimumkan biaya tambahan merupakan faktor penting bagi perusahaan.. Pada saat ini PT PT. Linova Gracia menerapkan pola produksi bergelombang yang mengikuti jumlah permintaan konsumen yang berfluktuasi. Pola produksi bergelombang yang diterapkan belum tentu yang paling ekonomis. Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan perusahaan dalam menentukan pola produksi selain dari keterlibatan harga bahan baku yang berfluktuasi dan kapasitas yang tersedia adalah pola permintaan para konsumen/pasar dan biaya-biaya yang timbul, yang termasuk di dalamnya adalah biaya perputaran tenaga kerja (labor turnover cost), biaya simpan (carrying cost), biaya lembur (overtime premium cost), dan biaya sub kontrak (subcontracting cost). Besarnya biaya ini berbeda-beda dan bergantung pada pola produksi yang diterapkan oleh perusahaan tersebut.
Dengan mempertimbangkan hal di atas, maka untuk dapat bertahan dalam kondisi persaingan yang tajam ini, perusahaan dituntut agar dapat berproduksi dalam jumlah tertentu dengan menekan biaya yang dikeluarkan untuk produksi seminimal mungkin tanpa mengurangi mutu dari produk yang dihasilkan. Sehubungan dengan hal tersebut, permasalahan yang akan diteliti yaitu apakah pola produksi yang sekarang diterapkan oleh perusahaan sudah merupakan pola produksi yang paling ekonomis dalam arti biaya tambahan yang terjadi pada penerapan pola produksi bergelombang lebih rendah jika dibandingkan dengan biaya tambahan yang terjadi apabila perusahaan menerapkan alternatif pola produksi konstan atau pola produksi moderat.
3. Pembatasan
Dalam skripsi ini permasalahan yang akan dibahas secara garis besar adalah mengenai pola produksi yang diterapkan oleh PT. Linova Gracia dan dan kaitannya dengan biaya tambahan (incremental cost) dengan sampel dibatasi pada pola produksi dan biaya tambahan tahun 2006. Hasil produksi PT. Linova Gracia adalah lilin hias yang kadar rusak dan gagal produksi sangat tinggi sehingga diperlukan analisis pola produksi yang tepat agar biaya tambahan dapat diminimumkan sehingga laba dapat ditingkatkan.
4. Perumusan
Pola produksi di setiap perusahaan berbeda-beda, tergantung pada kebutuhan masing-masing perusahaan berdasarkan jumlah produksi dan jenis barang yang dihasilkan. Pada perusahaan PT. Linova Gracia akan dibahas dan dianalisis mengenai pola produksi yang digunakan untuk meminimalkan biaya tambahan sehingga keuntungan perusahaan akan menjadi maksimum.
Tujuan perusahaan ini adalah sama seperti tujuan perusahaan pada umumnya yaitu untuk mendapat keuntungan semaksimal mungkin, oleh karena itu perusahaan harus dapat menetapkan pola produksi yang tepat sehingga produksi selama setahun dapat didistribusikan dengan baik ke dalam masing-masing triwulan untuk memenuhi penjualan produk perusahaan dan juga agar perusahaan dapat menekan biaya yang dikeluarkan untuk produksi menjadi seefisien mungkin.
Berdasarkan uraian di atas maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: