Gambaran Pengobatan Penyakit Diabetes Millitus Tipe 2 Pasien Rawat Jalan RSUD XXX

BAB I

PENDAHULUAN




A. Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang

sekaligus tercatat menduduki urutan nomer 6 di dunia sebagai negara yang

bermasalah dengan penyakit. Peningkatan kemakmuran di negara

berkembang dan perubahan gaya hidup menyebabkan peningkatan

prevalensi penyakit degeneratif yang salah satunya adalah diabetes mellitus

(Suyono, 1995).

Diabetes mellitus merupakan masalah kesehatan nasional dan

menduduki nomor empat dari prioritas penelitian nasional untuk penyakit

degeneratif. Berbagai penelitian epidemiologis Indonesia didapat prevalensi

diabetes mellitus sebesar 1,5-2,3% pada penduduk usia lebih dari 15 tahun.

Tahun 2000 diperkirakan ada 4 juta jiwa penduduk Indonesia yang

menderita diabetes mellitus, sedangkan di seluruh dunia diperkirakan 150

juta penduduknya menderita diabetes mellitus (Hardiman, 2002).

Diabetes mellitus sangat berbahaya dan tidak dapat dianggap

remeh. Masih banyak orang awam yang belum paham apa dan bagaimana

gejala, penanganan serta dampak komplikasi bila tidak ditangani secara

benar. Penanganan diabetes mellitus secara benar ditujukan untuk

mencegah munculnya komplikasi kronis. Jumlah penderita diabetes

mellitus cenderung meningkat setiap tahun. Di seluruh dunia pada tahun 1987

baru ada 37 juta penderita, namun pada tahun 1993 melonjak menjadi 100

juta penderita (Rivai dan Eryzal, 2002).

Diabetes mellitus merupakan masalah nasional, karena tercantum

dalam urutan nomer 4 dari prioritas penelitian nasional untuk penyakit

degeneratif (prioritas pertama adalah penyakit kardiovaskuler kemudian

disusul oleh geriatri, diabetes mellitus dan katarak) (Tjokroprawiro, 1999).

Diabetes merupakan penyakit metabolisme kronik yang secara nyata

berdampak pada kesehatan, kualitas hidup dan harapan hidup penderita serta

pada sistem asuhan kesehatan pada umumnya. Salah satu pengobatan diabetes

mellitus bisa juga dilakukan dengan perencanaan menu makan atau meal

planning. Istilah ini mulai dikembangkan sebagai pengganti yang dulu disebut

diet. Tujuan perencanaan makanan adalah membantu penderita diabetes

mellitus agar mampu memilih makanannya sendiri (Lanywati, 2001).

Penderita diabetes mellitus yang disertai dengan koma, dilakukan

pengobatan dengan memakai insulin, diagnosis banding yang penting adalah

antara hiperglikemia dan hipoglikemia. Penderita baru yang tidak

menunjukkan gejala tetapi terdapat glikosuria, perlu dibedakan antara diabetes

mellitus dan glikosuria renal (Ovedof, 2002).

Menurut data dari Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (Perkeni) dan

Departemen Kesehatan jumlah penderita diabetes pada tahun 2001 di

Indonesia berjumlah 6,2% dari keseluruhan jumlah penduduk, sedangkan di

Amerika pada tahun 1997 di Atlanta mencapai 10 juta dan pada tahun 2003

mencapai 16 juta (Afriansah, 2003).

Masalah penggunaan obat yaitu penggunaan obat yang tidak tepat,

tidak efektif, tidak aman dan juga tidak ekonomis atau yang lebih popular

dengan istilah tidak rasional, saat ini telah menjadi masalah tersendiri dalam

pelayanan kesehatan, baik di negara maju maupun negara berkembang.

Masalah ini dijumpai di unit-unit pelayanan kesehatan, misalnya di Rumah

Sakit, Puskesmas, praktek pribadi maupun masyarakat luas (Anonim, 1996)

Berdasarkan hal tersebut diatas maka dilakukan penelitian tentang

gambaran pengobatan penyakit diabetes mellitus di Rumah Sakit Dr. Moewardi

Surakarta apakah sudah sesuai dengan pedoman pada Konsensus Pengelolaan

Diabetes Mellitus Tipe 2 di Indonesia yang ada pada Perkumpulan

Endokrinologi Indonesia (Perkeni) 2002.




B. Perumusan Masalah

Bardasarkan latar belakang yang disampaikan, masalah penelitian

dirumuskan adalah: Bagaimanakah gambaran pengobatan penyakit diabetes

mellitus tipe 2 pada pasien rawat jalan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta,

yang meliputi golongan obat, variasi jumlah obat, aturan pakai obat, dan

kesesuaian dengan Konsensus Pengelolaan Diabetes Mellitus Tipe 2 di Indonesia

yang ada pada Perkeni?



C. Tujuan Penelitian

Penelitian yang dilakukan di RSUD. Dr. Moewardi Surakarta periode

bulan Juli sampai dengan bulan Desember 2004 mempunyai tujuan yaitu:

untuk mengetahui gambaran pengobatan yang meliputi golongan obat, variasi

jumlah obat, aturan pakai obat dan kesesuaian pengobatan, apakah sudah

sesuai dengan Konsensus Pengelolaan Diabetes Mellitus Tipe 2 di Indonesia

pedoman yang ditetapkan oleh Perkumpulan Endokrinologi Indonesia

(Perkeni) 2002.




D. Tinjauan Pustaka


1. Diabetes mellitus

a. Pengertian Diabetes Mellitus

Diabetes mellitus merupakan suatu gejala yang timbul pada seseorang

yang disebabkan oleh peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat

kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Suyono, 1995).

Definisi lain dikatakan diabetes mellitus adalah suatu jenis penyakit

yang disebabkan menurunnya hormon insulin yang diproduksi oleh kelenjar

pankreas. Penurunan ini mengakibatkan seluruh (glukosa) yang dikonsumsi

oleh tubuh tidak dapat diproses secara sempurna, sehingga kadar glukosa

didalam tubuh akan meningkat. Gula yang meliputi polisakarida, disakarida

dan monosakarida merupakan sumber tenaga yang menunjang keseluruhan

aktivitas manusia. Seluruh gula ini akan diproses menjadi tenaga oleh hormon

insulin tersebut.

Diabetes mellitus merupakan penyakit kelainan metabolisme yang

disebabkan berkurangnya hormon insulin. Hormon insulin dihasilkan oleh

sekelompok sel beta pankreas dan sangat berperan dalam metabolisme glukosa

bagi sel tubuh (Utami dkk, 2003)

Diabetes mellitus sering juga disebut the great imitator, karena

penyakit ini dapat menyerang semua organ tubuh yang menimbulkan berbagai

keluhan. Diabetes mellitus timbul secara perlahan-lahan sehingga penderita

diabetes mellitus tidak menyadari adanya perubahan seperti minum menjadi

lebih banyak, buang air kecil lebih sering, atau berat badan menurun (Utami

dkk, 2003).

Diabetes mellitus, penyakit gula, atau kencing manis, diketahui sebagai

suatu penyakit yang disebabkan oleh adanya gangguan menahun terutama

pada sistem metabolisme karbohidrat, lemak, dan juga protein dalam tubuh.

Gangguan metabolisme tersebut disebabkan kurangnya produksi hormon

insulin, yang diperlukan dalam proses pengubahan gula menjadi tenaga serta

sintesis lemak (Lanywati, 2001).

Diabetes mellitus ini menyebabkan keperluan tubuh akan insulin

meningkat, tetapi tidak dapat dipenuhi oleh pulau Langerhans yang rusak.

Kekurangan insulin meskipun hanya sedikit bisa menyebabkan glukosa dalam

darah tidak bisa memasuki sel-sel jaringan dengan sempurna. Kadarnya dalam

darah tetap di atas normal meskipun kita tidak makan apapun. Makan, bisa

menyebabkan kadar glukosa darah naik lebih tinggi dan tetap tinggi untuk

waktu yang lama. Kenaikan gula darah di atas normal itu dinamakan

hiperglikemia (Wise, 2002).

b. Klasifikasi diabetes mellitus yaitu
File Selengkapnya.....

Sponsor

Pengikut