Periklanan dan Promosi Penjualan terhadap Nilai Penjualan

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pemasaran dan produksi merupakan fungsi pokok bagi perusahaan. Semua perusahaan berusaha memproduksi dan memasarkan produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Dengan demikian, seperti diungkapkan oleh Basu Swasta dalam buku Pengantar Bisnis Modern, bahwa kegiatan pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting dalam dunia usaha.
Kadang-kadang istilah pemasaran ini diartikan sama dengan beberapa istilah, seperti: penjualan, perdagangan, dan distribusi. Salah pengertian ini timbul karena pihak-pihak yang bersangkutan mempunyai kegiatan dan kepentingan yang berbeda-beda. Misalnya seorang salesman atau manajer penjualan membicarakan pemasaran, sebenarnya masalah yang dibicarakan adalah penjualan; seorang manajer toko serba ada mengartikannya sebagai perdagangan.
Namun, kenyataannya, pemasaran merupakan konsep yang menyeluruh, sedangkan istilah yang lain tersebut, seperti penjualan, perdagangan dan distribusi merupakan satu bagian dari pemasaran. Jadi, pemasaran merupakan keseluruhan dari pengertian tentang penjualan, perdagangan dan distribusi.
Penggunaan konsep pemasaran bagi sebuah perusahaan dapat menunjang berhasilnya bisnis yang dilakukan. Sebagai falsafah bisnis, konsep pemasaran tersebut disusun dengan memasukkan tiga elemen pokok, yakni: (1) orientasi konsumen, (2) nilai penjualan yang menguntungkan, dan (3) integrasi seluruh kegiatan pemasaran dalam perusahaan.
Pada dasarnya, perusahaan yang ingin mempraktekkan orientasi konsumen di atas, harus menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi. Selain itu, menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah menitik beratkan pada mutu yang tinggi, harga yang bersaing, atau model yang menarik, ataukah gabungan dari ketiganya.
Khusus yang berkenaan dengan nilai penjualan yang menguntungkan, hal itu merupakan tujuan dari konsep pemasaran, artinya laba itu dapat diperoleh dari nilai penjualan. Dengan nilai penjualan yang menciptakan laba ini, perusahaan dapat tumbuh dan berkembang serta dapat memperkuat kondisi perekonomian perusahaan.
Dapat pula dikatakan bahwa sebenarnya nilai penjualan itu sendiri merupakan pencerminan dari usaha-usaha perusahaan yang berhasil memberikan kepuasan kepada konsumen. Untuk memberikan kepuasan tersebut, perusahaan dapat melakukannya misalnya dengan menyediakan/menjual produk atau jasa yang paling baik dengan harga yang layak dan dikenal oleh konsumen.
Lebih jauh, promosi merupakan salah satu variabel di dalam marketing mix (bauran pemasaran) yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam pemasaran produk atau jasanya.
Mengenai arti promosi, Basu Swastha menjelaskan bahwa promosi itu merupakan kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, personal selling, publisitas, dan promosi penjualan, yang semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan.
Untuk setiap perusahaan, seperti dikatakan oleh Buchari Alma dalam Buku Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, efektif atau tidaknya kegiatan pemasaran terkait dengan empat unsur yang biasa disebut sebagai 4P, yaitu: product menunjuk pada kualitas dari barang/jasa yang akan dipasarkan; price menunjuk pada penetapan harga jual produk; place menunjuk pada distribusi produk yang dipasarkan; dan promotion menunjuk pada kegiatan memperkenalkan produk kepada konsumen.
Dalam kegiatan pemasaran selain memperhatikan kualitas produk, penentuan harga, dan pendistribusian barang, maka unsur promosi memegang peranan yang sangat penting di dalam rangkaian pemasaran barang, karena promosi adalah berkaitan langsung dalam upaya untuk memperkenalkan produk kepada konsumen dengan memikat hati mereka melalui pemberian kesan-kesan baik yang mampu diingat dan dirasakan oleh konsumen. Jika konsumen telah kenal terhadap produk perusahaan, maka diharapkan akan memiliki minat untuk membeli produk tersebut. Logikanya, adalah tidak mungkin konsumen akan melakukan tindakan pembelian terhadap suatu produk jika ia tidak kenal terhadap produk yang akan dibelinya. Di sinilah kegiatan promosi memegang peranan sangat berarti dalam kegiatan pemasaran.
Kegiatan promosi, salah satunya adalah melalui periklanan. Adanya periklanan menyebabkan konsumen mengetahui akan produk dengan merek tertentu yang berada di pasar yang juga terdapat produk pesaing dengan bermacam-macam merek. Adanya periklanan akan menimbulkan respon berupa kesadaran, minat, dan hasrat konsumen di dalam melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan.
Promosi terkait juga dengan kegiatan promosi penjualan dalam bentuk pemberian diskon, bonus pembelian, pemberian hadiah, dan sebagainya kepada konsumen untuk menarik konsumen dalam melakukan pembelian produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Promosi penjualan dipercaya sebagai sebuah langkah dalam strategi pemasaran yang dapat meningkatkan rangsangan dan minat beli konsumen.
Dengan adanya promosi penjualan, hal itu dapat memberikan stimulus atau rangsangan dalam pikiran konsumen bahwa mereka dapat memperoleh produk atau jasa yang diinginkan dengan harga yang awalnya tinggi menjadi rendah pada waktu tertentu sehingga konsumen merasa beruntung untuk tidak melewatkan momen tersebut.
Berdasarkan asumsi dari teori-teori di atas, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai “PENGARUH BIAYA PERIKLANAN DAN BIAYA PROMOSI PENJUALAN TERHADAP NILAI PENJUALAN PADA PT. ARWANA CITRA MULIA, JAKARTA”.

B. Identifikasi dan Pembatasan Masalah
Penelitian mengenai periklanan dan promosi penjualan telah banyak didiskusikan dan diteliti oleh para ahli dan dimensinya pun berbeda-beda. Dalam hal ini penulis mengidentifikasi masalah-masalah yang timbul, antara lain:
File Selengkapnya.....

Sponsor

Pengikut