BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Demam berdarah masuk ke Indonesia sejak tahun 1968 melalui pelabuhan
Surabaya dan pada tahun 1980 demam berdarah telah dilaporkan tersebar secara
meluas serta melanda di seluruh propinsi di Indonesia. Jumlah penderita demam
berdarah setiap tahun terus bertambah, terutama yang memiliki musim hujan
seperti Indonesia. Banyak genangan air menyebabkan nyamuk cepat
berkembangbiak, dan meletakkan telur-telurnya pada genangan air. Pada negara-
negara berkembang, kejadian ini biasanya meningkat satu atau dua bulan setelah
musim hujan (Anonima, 2000).
Demam berdarah dengue adalah demam yang berlangsung akut menyerang
baik orang dewasa maupun anak-anak, tetapi lebih banyak menimbulkan korban
pada anak-anak berusia di bawah 15 tahun, disertai dengan pendarahan dan dapat
menimbulkan renjatan (syok) yang dapat mengakibatkan kematian penderita.
Anak-anak banyak terserang penyakit demam berdarah karena sesuai dengan
lingkungan mereka sekolah, belajar, dan bermain, apalagi serangan nyamuk
demam berdarah sering dipagi hari waktu anak-anak beraktivitas. Penyebabnya
adalah virus dengue dan penularannya terjadi melalui gigitan nyamuk Aedes
aegypti (Soedarto, 1995).
Demam berdarah dengue (DBD) disebut sebagai salah satu prioritas utama
pemberantasan penyakit di Jawa Tengah (Nia, 2005), terutama di Kota Surakarta
karena menurut Dinas Kesehatan Kota Surakarta, 75% daerah di Surakarta
merupakan daerah endemis DBD. Sepanjang tahun 2004 terjadi 285 kasus demam
berdarah dengan korban meninggal sebanyak 5 orang. Bila dibandingkan dengan
kasus sebelumnya, jumlah demam berdarah tahun 2004 meningkat 36% dari tahun
2003 yang mencapai 209 kasus tetapi jumlah korban meninggal pada tahun 2003
sama yaitu 5 orang (Rosyid, 2005).
Penelitian dilakukan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta karena rumah sakit
ini merupakan rumah sakit rujukan wilayah eks Karesidenan Surakarta dan
sekitarnya. RSUD Dr. Moewardi Surakarta mengemban misi sosial, konsisten dan
melayani pasien tidak mampu melalui jalur fasilitas jaring pengaman sosial yang
terdiri dari pasien pemegang kartu sehat dan pasien pemegang surat keterangan
tidak mampu. Penyakit demam berdarah menempati urutan ke-9 dari 10 besar
penyakit yang terjadi di instalasi rawat inap RSUD. Dr. Moewardi Surakarta tahun
2004 dengan jumlah penderita sebanyak 223 pasien (Anonim, 2004).
Pengobatan terhadap virus dengue sampai sekarang bersifat penunjang agar
pasien dapat bertahan hidup. Obat yang bersifat menyembuhkan belum
ditemukan, pengobatan yang diberikan biasanya bersifat penurun demam dan
menghilangkan rasa sakit pada otot-otot atau sendi-sendi selain harus istirahat
mutlak dan banyak minum. Jika suhu tinggi dikompres dingin secara intensif
(Ngastiyah, 1993).
Upaya pemberantasan penyakit ini telah dilaksanakan sesuai dengan
kemampuan atau sumber daya serta metodologi yang ada pada saat ini. Pokok-
pokok kegiatan yang dilakukan meliputi pengobatan perawatan penderita
pemberantasan vektor serta penyuluhan kepada masyarakat (Anonim, 1985).
B. Rumusan Masalah
Seperti apakah pola pengobatan pasien demam berdarah pada anak yang
berusia 0-15 tahun meliputi macam dan golongan obat, serta cara pemberian obat
untuk penderita penyakit demam berdarah pada anak di Instalasi Rawat Inap
RSUD Dr. Moewardi Surakarta tahun 2004.
C. Tujuan Penelitian
Mengetahui pola pengobatan meliputi macam dan golongan obat, serta cara
pemberian obat untuk pasien penderita demam berdarah yang berusia 0-15 tahun
di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Moewardi Surakarta tahun 2004.
D. Tinjauan Pustaka
1. Demam Berdarah Dengue
Demam berdarah merupakan manifestasi klinis yang berat dari penyakit
albovirus. Berbagai ragam demam berdarah yang timbul dalam bentuk
epidemi dilaporkan di beberapa negara. Sebagian diantaranya terbukti
disebabkan oleh virus, tetapi ada pula yang tidak dapat dibuktikan
penyebabnya walaupun terdapat dugaan kuat disebabkan oleh virus
(Soedarmo, 1988).
Penyakit demam berdarah dengue adalah penyakit infeksi virus akut
yang disebabkan oleh virus dengue dan terutama menyerang anak-anak
dengan ciri-ciri demam tinggi mendadak dengan manifestasi pendarahan dan
bertendensi menimbulkan syok dan kematian (Anonim, 1985). Penyebabnya
adalah
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Demam berdarah masuk ke Indonesia sejak tahun 1968 melalui pelabuhan
Surabaya dan pada tahun 1980 demam berdarah telah dilaporkan tersebar secara
meluas serta melanda di seluruh propinsi di Indonesia. Jumlah penderita demam
berdarah setiap tahun terus bertambah, terutama yang memiliki musim hujan
seperti Indonesia. Banyak genangan air menyebabkan nyamuk cepat
berkembangbiak, dan meletakkan telur-telurnya pada genangan air. Pada negara-
negara berkembang, kejadian ini biasanya meningkat satu atau dua bulan setelah
musim hujan (Anonima, 2000).
Demam berdarah dengue adalah demam yang berlangsung akut menyerang
baik orang dewasa maupun anak-anak, tetapi lebih banyak menimbulkan korban
pada anak-anak berusia di bawah 15 tahun, disertai dengan pendarahan dan dapat
menimbulkan renjatan (syok) yang dapat mengakibatkan kematian penderita.
Anak-anak banyak terserang penyakit demam berdarah karena sesuai dengan
lingkungan mereka sekolah, belajar, dan bermain, apalagi serangan nyamuk
demam berdarah sering dipagi hari waktu anak-anak beraktivitas. Penyebabnya
adalah virus dengue dan penularannya terjadi melalui gigitan nyamuk Aedes
aegypti (Soedarto, 1995).
Demam berdarah dengue (DBD) disebut sebagai salah satu prioritas utama
pemberantasan penyakit di Jawa Tengah (Nia, 2005), terutama di Kota Surakarta
karena menurut Dinas Kesehatan Kota Surakarta, 75% daerah di Surakarta
merupakan daerah endemis DBD. Sepanjang tahun 2004 terjadi 285 kasus demam
berdarah dengan korban meninggal sebanyak 5 orang. Bila dibandingkan dengan
kasus sebelumnya, jumlah demam berdarah tahun 2004 meningkat 36% dari tahun
2003 yang mencapai 209 kasus tetapi jumlah korban meninggal pada tahun 2003
sama yaitu 5 orang (Rosyid, 2005).
Penelitian dilakukan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta karena rumah sakit
ini merupakan rumah sakit rujukan wilayah eks Karesidenan Surakarta dan
sekitarnya. RSUD Dr. Moewardi Surakarta mengemban misi sosial, konsisten dan
melayani pasien tidak mampu melalui jalur fasilitas jaring pengaman sosial yang
terdiri dari pasien pemegang kartu sehat dan pasien pemegang surat keterangan
tidak mampu. Penyakit demam berdarah menempati urutan ke-9 dari 10 besar
penyakit yang terjadi di instalasi rawat inap RSUD. Dr. Moewardi Surakarta tahun
2004 dengan jumlah penderita sebanyak 223 pasien (Anonim, 2004).
Pengobatan terhadap virus dengue sampai sekarang bersifat penunjang agar
pasien dapat bertahan hidup. Obat yang bersifat menyembuhkan belum
ditemukan, pengobatan yang diberikan biasanya bersifat penurun demam dan
menghilangkan rasa sakit pada otot-otot atau sendi-sendi selain harus istirahat
mutlak dan banyak minum. Jika suhu tinggi dikompres dingin secara intensif
(Ngastiyah, 1993).
Upaya pemberantasan penyakit ini telah dilaksanakan sesuai dengan
kemampuan atau sumber daya serta metodologi yang ada pada saat ini. Pokok-
pokok kegiatan yang dilakukan meliputi pengobatan perawatan penderita
pemberantasan vektor serta penyuluhan kepada masyarakat (Anonim, 1985).
B. Rumusan Masalah
Seperti apakah pola pengobatan pasien demam berdarah pada anak yang
berusia 0-15 tahun meliputi macam dan golongan obat, serta cara pemberian obat
untuk penderita penyakit demam berdarah pada anak di Instalasi Rawat Inap
RSUD Dr. Moewardi Surakarta tahun 2004.
C. Tujuan Penelitian
Mengetahui pola pengobatan meliputi macam dan golongan obat, serta cara
pemberian obat untuk pasien penderita demam berdarah yang berusia 0-15 tahun
di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Moewardi Surakarta tahun 2004.
D. Tinjauan Pustaka
1. Demam Berdarah Dengue
Demam berdarah merupakan manifestasi klinis yang berat dari penyakit
albovirus. Berbagai ragam demam berdarah yang timbul dalam bentuk
epidemi dilaporkan di beberapa negara. Sebagian diantaranya terbukti
disebabkan oleh virus, tetapi ada pula yang tidak dapat dibuktikan
penyebabnya walaupun terdapat dugaan kuat disebabkan oleh virus
(Soedarmo, 1988).
Penyakit demam berdarah dengue adalah penyakit infeksi virus akut
yang disebabkan oleh virus dengue dan terutama menyerang anak-anak
dengan ciri-ciri demam tinggi mendadak dengan manifestasi pendarahan dan
bertendensi menimbulkan syok dan kematian (Anonim, 1985). Penyebabnya
adalah