Sarana Dan Prasarana Terhadap Peningkatan Nilai Penjualan Produk Wartel

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Keberhasilan perusahaan dalam pencapaian tujuan sebagaimana ditetapkan oleh pendirinya maupun tujuan dari orang-orang yang bekerja di dalamnya sangat dipengaruhi oleh sumber daya (resources) yang dimilikinya. Peningkatan sumber daya tersebut bisa berupa peningkatan dalam sumber daya manusianya, maupun sumber daya pendukung lain yang menyangkut sarana dan prasarana.
Moekijat (2000:10) mengatakan bahwa peningkatan dalam kedua sumber daya tersebut akan berhubungan langsung dengan peningkatan mutu dari produk atau jasa yang dihasilkan. Peningkatan Sumber Daya Manusia dapat dicirikan dengan semakin terampilnya staf/karyawan sehingga akan berimplikasi pada kenaikan kinerja dari lembaga tersebut. Sedangkan peningkatan Sumber Daya Alam—atau sumber daya pendukung lainnya—akan tampak pada bertambahnya sarana dan prasarana yang dimiliki, masa pakai yang lebih lama dari seluruh barang yang ada dalam perusahaan sebagai akibat dari kualitas pemeliharaan yang dilakukan dan peningkatan aspek teknologi yang digunakan.
Dari sudut pandang Manajemen, tujuan sebuah instansi/lembaga dapat tercapai hanya melalui pengelolaan yang baik serta merupakan interaksi antara individu yang berada di dalamnya. Sebagai sebuah perusahaan profesional, mutu dari peningkatan pelayanan terhadap pelanggan tergantung sekali pada mutu personalianya. Dalam hal ini karyawan, baik yang berada pada level manajer maupun level bawah, merupakan sumber daya yang paling berharga. Jadi, dengan demikian perusahaan yang profesional jelas memerlukan staf yang profesional juga, yaitu yang mampu memberikan yang terbaik bagi pelanggannya.
Begitu pula dalam masalah Sumber Daya Alam atau yang terkait dengan sarana dan prasarana, yang secara langsung berkaitan dengan proses pembelian barang, pencatatan dan pengurusan harta benda, teknik penyimpanan dan perawatan barang, prosedur penyingkiran benda yang tak diperlukan lagi, pengurusan dan pemeliharaan gedung, dan penyusunan tata ruang kantor. Sumber Daya Alam, yang menyangkut sarana dan prasarana, juga sangat menentukan terhadap suksesnya kegiatan perusahaan. Apalagi jika perusahaan bergerak dalam bidang penyewaan suatu barang, maka kualitas sarana dan prasarana merupakan hal yang sangat urgen.
Peningkatan dalam bidang sarana dan prasarana adalah berarti meningkatkan efisiensi material dan memaksimalkan output dalam bentuk pelayanan terhadap pelanggan. Terlebih lagi, perusahaan yang diteliti yaitu PT Telkom, Tbk Jakarta Selatan, khususnya divisi Wartel yang bergerak dalam melayani pemasangan Wartel (warung telekomunikasi) bagi masyarakat, sehingga kualitas dan pemeliharaan sarana yang terkait dengan wartel dan sarana-sarana pendukung lainnya, merupakan hal yang inti dikarenakan berkaitan langsung dengan kegiatan utama perusahaan.

Berkenaan dengan hal tersebut, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai “PENGARUH BIAYA SARANA DAN PRASARANA TERHADAP PENINGKATAN NILAI PENJUALAN PRODUK WARTEL PT TELKOM, TBK JAKARTA SELATAN”.

1.2 Perumusan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas, penulis dapat merumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagaimana pelaksanaan biaya sarana dan prasarana produk wartel PT. Telkom, Tbk Jakarta Selatan ?
2. Bagaimana pengaruh biaya sarana dan prasarana terhadap peningkatan nilai penjualan produk wartel PT Telkom, Tbk Jakarta Selatan?

1.3 Pembatasan Masalah
Penelitian tentang biaya sarana dan prasarana telah banyak dilakukan oleh para ahli dengan dimensi dan cakupan yang berbeda-beda. Dalam penelitian ini, penulis dapat mengidentifikasi masalah-masalah yang terkait dengan penelitian sebagai berikut:
1. Sistem pemasaran produk wartel akhir-akhir ini sedikit lesu dikarenakan adanya pergeseran gaya hidup masyarakat sejak maraknya produk telepon seluler.
2. Penetapan tarif pulsa bagi wartel merupakan hal yang penting juga karena terkait dengan minat konsumen dalam memakai jasa wartel.
3. Promosi penjualan produk wartel adalah faktor yang cukup berpengaruh juga terhadap peningkatan penjualan.
4. Kualitas dan pemeliharaan sarana dan prasarana produk wartel adalah faktor penting, karena terkait langsung dengan produk/jasa yang ditawarkan kepada konsumen. Hal itu terkait dengan biaya sarana dan prasarana yang cukup besar.
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, terlihat bahwa penelitian tentang peningkatan nilai penjualan produk wartel terkait dengan banyak faktor yang mempengaruhinya. Perlu dilakukan pembatasan masalah agar cakupan penelitian tidak terlalu luas. Untuk itu, penulis membatasi masalah penelitian hanya pada faktor biaya sarana dan prasarana untuk meningkatkan nilai penjualan produk wartel pada PT Telkom, Tbk Jakarta Selatan.

1.4 Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.4.1 Tujuan Penelitian
Tujuan dari setiap penelitian adalah untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan sebagaimana yang telah dirumuskan pada perumusan masalah di atas, yaitu:
1. Untuk mengetahui pelaksanaan biaya sarana dan prasarana produk wartel PT. Telkom, Tbk Jakarta Selatan.
2. Untuk mengetahui pengaruh biaya sarana dan prasarana terhadap peningkatan nilai penjualan produk wartel PT Telkom, Tbk Jakarta Selatan.

1.4.2 Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Akademik
a. Mendapatkan data dan fakta yang sahih mengenai pengaruh biaya sarana dan prasarana terhadap peningkatan nilai penjualan produk wartel PT Telkom, Tbk Jakarta Selatan.
b. Memberikan sumbangan bagi perkembangan khazanah ilmu pengetahuan, terutama bagi kemajuan ilmu manajemen, yang penulis dapat di bangku perkuliahan.
b. Manfaat praktis
a. Menambah perbendaharaan referensi di Perpustakaan Umum Universitas Surapati, Jakarta.
b. Merupakan sumber referensi bagi jurusan ilmu manajemen pemasaran, yang akan meneliti lebih lanjut mengenai pengaruh biaya sarana dan prasarana terhadap peningkatan nilai penjualan.
c. Memberikan masukan bagi PT. Telkom, Tbk Jakarta Selatan mengenai urgensitas biaya sarana dan prasarana dalam rangka meningkatkan nilai penjualan produk wartel PT Telkom, Tbk.

1.5 Hipotesa
Menurut Sugiyono dalam buku Statistika untuk Penelitian (2005:82), hipotesa pada dasarnya merupakan suatu proposisi atau anggapan yang mungkin benar, dan sering digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan/pemecahan persoalan ataupun untuk dasar penelitian lebih lanjut.
Dalam penelitian ini penulis merumuskan hipotesis berupa hipotesis negatif atau hipotesis nol (H0) sebagai berikut: ”Tidak terdapat pengaruh antara biaya sarana dan prasarana terhadap peningkatan nilai penjualan.”

1.6 Metodologi Penelitian
1.6.1 Metode dan Ruang Lingkup Penelitian
Dikarenakan penelitian ini berusaha untuk mengetahui pengaruh biaya sarana dan prasarana terhadap peningkatan nilai penjualan produk wartel PT Telkom, Tbk Jakarta Selatan, maka metode yang digunakan adalah mengacu pada metode asosiatif, yaitu metode penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Metode ini berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala/peristiwa (Sugiyono, 2005:10-11).
Sedangkan ruang lingkup penelitian akan membahas 2 variabel penelitian, yaitu:
1. Biaya Sarana dan Prasarana (yang operasionalnya mencakup:
data tentang biaya pengadaan, pemeliharaan, dan biaya pendukung produk wartel)
2. Nilai Penjualan (yang operasionalnya mencakup: data tentang pendapatan nilai penjualan pada setiap periode, yaitu nilai penjualan tahunan).

1.6.2 Jenis Data dan Variabel yang Digunakan
Jenis data dalam penelitian ini bersifat expost facto, yaitu mengeksplorasi data-data yang telah tersedia, yaitu data Biaya Sarana dan Prasarana dan data tentang Nilai Penjualan Produk wartel PT Telkom, Tbk Jakarta Selatan.
Penelitian ini memiliki 2 (dua) variable, yaitu satu Variabel Bebas (X), yakni Biaya Sarana dan Prasarana, dan satu Variabel Terikat (Y) yakni Nilai Penjualan. Sedangkan Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain korelasional, yaitu desain yang akan mengungkap hubungan korelatif satu variabel atau lebih. Penerapannya dalam penelitian ini adalah akan mengkorelasikan, satu variabel sebagai variabel bebas (X), dan satu variabel lagi sebagai variabel terikat (Y). Adapun desain korelasinya adalah sebagai berikut:
File Selengkapnya.....

Sponsor

Pengikut