Konsep Dakwah Menurut Jalaludin Rakhmat

BAB I
PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul.
Untuk menghilangkan salah pengertian dalam memahami maksud judul skripsi ini, yaitu KONSEP DAKWAH MENURUT JALALUDDIN RAKHMAT, terlebih dahulu akan penulis uraikan beberapa istilah pokok yang terkandung dalam judul tersebut. Hal ini selain dimaksudkan untuk lebih mempermudah pemahaman, sekaligus juga untuk mengarahkan pada pengertian yang jelas sesuai dengan yang dikehendaki penulis.
Adapun istilah-istilah yang perlu dijelaskan di sini adalah:

1. Konsep
Konsep berasal dari bahasa Inggris concept yang berarti pengertian atau ide yang diabstrakkan dari peristiwa konkrit, juga berarti ide umum, pengertian, pemikiran, rancangan dan rencana dasar.2 Pengertian lain dari konsep adalah abstraksi mengenai suatu fenomena yang di rumuskan atas dasar generalisasi dari sejumlah karakteristik kejadian, keadaan, kelompok atau individu tertentu.3
Konsep yang dimaksud dalam skripsi ini adalah pengertian, gambaran,dan ide dakwah menurut Jalaluddin Rakhmat.

2. Dakwah
Dalam hal ini dakwah dapat diartikan sebagai seruan, ajakan, dan panggilan.4 Dapat pula diartikan mengajak, menyeru, memanggil dengan lisan ataupun dengan tingkah laku atau perbuatan nyata.5 Atau lebih tegasnya bahwa dakwah adalah proses penyampaian ajaran Islam dari seseorang kepada orang lain, baik secara individu maupun secara kelompok. Penyampaian ajaran tersebut dapat berupa perintah untuk melakukan kebaikan dan mencegah dari perbuatan yang dibenci oleh Allah dan Rasulnya (amr ma’ruf nahy al-munkar). Usaha dakwah hendaknya dilakukan secara sadar dengan tujuan untuk terbentuknya individu dan keluarga yang bahagia (khayr al-usrah) dan masyarakat atau umat yang terbaik (khayr al-ummah) dengan cara taat menjalankan ajaran Islam yang bisa dilakukan melalui bahasa lisan, tulisan, maupun perbuatan/ keteladanan.6

3. Jalaluddin Rakhmat
Jalaluddin Rakhmat atau lebih akrab disapa dengan panggilan Kang Jalal adalah satu di antara cendikiawan Muslim Indonesia yang memiliki komitmen dengan dunia dakwah. Ia seorang doktor di bidang politik dari Australian National University (ANU), Canberra, namun sehari-hari dikenal oleh masyarakat luas sebagai mubaligh atau ustad dan ahli komunikasi dibanding sebagai ahli politik atau politisi. Ia lebih memilih menjadi seorang penyeru kebaikan ketimbang terjun ke dunia politik. Ini dilakukan karena dakwah sudah menjadi cita-cita dan pilihan hidupnya, mengingat ayahnya juga seorang ajengan atau kiai di kampungnya.7
Sebagai seorang mubaligh, Jalaluddin Rakhmat bisa disebut sebagai “dai plus” atau “dai yang lengkap”, karena ia memiliki kemampuan bahasa yang lengkap, yakni bahasa tulis dan lisan yang sama-sama baik. Ia mampu mengartikulasikan pesan-pesan dakwah melalui lisan di hadapan para audiensnya maupun melalui tulisan-tulisan yang dipublikasikan lewat buku, koran dan majalah. Selain itu Jalaluddin Rakhmat bukan saja memiliki pemahaman ilmu-ilmu keIslaman yang baik seperti al-Qur’an, hadis, fiqih, dan tarikh, tetapi juga memiliki keahlian dalam ilmu komunikasi, psikologi, sosiologi, dan politik. Ia juga memiliki kemampuan dalam berbahasa Arab, Inggris, Prancis, Persia, Belanda dengan baik, di samping bahasa Sunda, Indonesia, dan Jawa.8
Berbekal kemampuan yang dimilikinya itulah yang membuat Jalaluddin Rakhmat dalam menyampaikan pesan-pesan dakwahnya mudah dicerna dan diikuti para audien. Selain itu, buku-bukunya pun banyak dibaca dan diminati orang, mulai dari kalangan mahasiswa sampai masyarakat umum.
Berdasarkan definisi-definisi konsep tersebut di atas, maka dapat disebutkan bahwa maksud judul skripsi ini adalah untuk mengetahui gagasan, ide, pemikiran dakwah baik dalam hal pengertian dakwah, metode dan pendekatan dakwah, materi dakwah, serta aplikasi dakwah pada masyarakat menurut Jalaluddin Rakhmat.

B. Latar Belakang Masalah
Dakwah merupakan suatu aktivitas seorang Muslim untuk menyebarkan ajaran Islam ke muka bumi yang penyampaiannya diwajibkan kepada setiap Muslim, yang mukalaf sesuai dengan kadar kemampuannya.
File Selengkapnya.....

Sponsor

Pengikut