BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan pasar modal Indonesia yang pesat sejak ditetapkannya
Paket Desember (Pakdes) ’87 dan Paket Oktober (Pakto) ’88, telah
meningkatkan kegairahan para pelaku bisnis di pasar modal sekaligus
menarik perhatia n para peneliti untuk melakukan penelitian yang berkaitan
dengan pasar modal. Perkembangan ini dapat dilihat dari pesatnya
pertambahan jumlah emiten yang terdaftar. Sampai akhir tahun 1983, hanya
24 perusahaan yang terdaftar sebagai emiten. Namun dengan ditetapkannya
Pakdes ‘87 dan Pakto ‘88, pasar Indonesia mengalami bullish boom yang
pertama pada tahun 1989 sampai dengan pertengahan tahun 1990.
Perkembangan yang pesat ini semakin didukung dengan swastanisasi
Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada tahun 1992, penerapan Jakarta Autamated
Trading System pada tahun 1995 dan dikeluarkannya Undang-Undang No. 8
Tahun 1995 tentang Pasar Modal yang berlaku efektif mulai Januari 1996.
Oleh karena itu mekanisme transaksi perdagangan bursa di Indonesia yang
dilakukan oleh pelaku pasar modal beserta lembaga-lembaga penunjangnya
memperoleh kepastian hukum.
Salah satu indikasi bekerja tidaknya pasar modal secara optimal adalah
ketersediaan informasi, baik keuangan atau non keuangan, yang bersifat
simetri dan dapat diakses oleh seluruh pihak yang berkepentingan tanpa
1
2
kecuali. Selain itu hal yang tidak kalah pentingnya adalah informasi tersebut
harus memiliki information content. Berdasarkan informasi relevan yang
tersedia, para investor yang rasional dapat menganalisis faktor-fakt or yang
mengindikasikan kemungkinan besarnya return yang bisa diraih dengan
tingkat resiko tertentu.
Laporan keuangan sebagai sumber utama informasi disusun dengan
tujuan untuk memenuhi kebutuhan pemakai. Pemakai menggunakan laporan
keuangan untuk mengambil keputusan yang memppunyai konsekuensi
ekonomi. Tujuan ini dapat dicapai dengan menentukan standar penyusunan
laporan keuangan. Oleh karena itu penyusunan standar secara tidak langsung
didasarkan pada konsekuensi para pemakai.
Setahun sekali perusahaan publik berkewajiban menerbitkan laporan
keuangan tahunan (annual report) kepada para pemodal yang ada di pasar.
Bagi pemodal, laporan keuangan merupakan sumber berbagai macam
informasi khususnya informasi akuntansi. Informasi tersebut relevan dan
bermanfaat sebagai salah satu dasar dan bahan pertimbangan dalam
pengambilan keputusan investasi.
Dalam pasar modal yang efisien, harga saham-saham secara unbiased
mencerminkan semua informasi publik yang relevan dan tersedia di pasar.
Penentuan harga saham merupaka n keputusan yang didasarkan informasi
tentang perusahaan. Apabila informasi itu cukup berkualitas, maka
keputusan yang dibuat oleh pemakai informasi akan semakin baik. Dengan
3
tersedianya informasi yang berkualitas, akan dapat membantu investor untuk
menentukan harga sekuritas secara wajar.
Harga saham merupakan fungsi dari nilai perusahaan. Dengan
demikian, seberapa jauh relevansi atau kegunaan suatu informasi dapat
diketahui dengan mempelajari kaitan antara pergerakan harga (return)
saham dengan keberadaan informasi tersebut, salah satunya adalah informasi
tentang laba akuntansi (accounting earning) yang diterbitkan melalui
laporan keuangan. Ramalan laba merupakan salah satu informasi keuangan
yang paling menarik perhatian para investor, karena investor lebih
berkepentingan dengan prospek perusahaan di masa yang akan datang
dibandingkan informasi yang bersifat historis. Richards (1976) menyatakan
bahwa “This true economic worth depends on the earning prospect of firm,
in light of anticipated economic condition ” artinya kemampuan perusahaan
dalam meraih laba pada masa yang akan datang merupakan salah satu
indikasi kinerja dan prospek perusahaan, sehingga keandalan informasi
mengenai kemampulabaan sebuah perusahaan dimasa yang akan datang
sangatlah menarik perhatian. Implikasi dari pernyataan di atas adalah bahwa
harga saham akan bereaksi terhadap pengumuman laba jika pengumuman
laba tersebut kemudian akan masuk ke dalam dan membentuk harga saham
yang baru. Dengan kata lain, ada kemungkinan bahwa harga saham
dipengaruhi oleh perubahan laba akuntansi.
Di pasar modal Indonesia (BEJ), penelitian yang mempelajari
hubungan antara laba akuntansi dan harga saham juga sudah dilakukan mesti
4
belum banyak jumlahnya. Suad Husnan (1996) meneliti tentang dampak
pengumuman la poran keuangan terhadap kegiatan perdagangan dan
variabilitas tingkat keuntungan saham. Rina Trisnawati (1996) telah menguji
pengaruh informasi pada prospektus (variabel reputasi auditor, reputasi
underwriter, prosentase penawaran saham pada saat IPO, umur perusahaan,
profitabilitas dan financial leverage) terhadap initial return. Hasilnya
menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan signifikan antara informasi
pada pospektus dengan initial return kecuali variabel umur perusahaan.
Dalam penelitian Syafrina (2001) menunjukkan bahwa publikasi laba
akuntansi yang terdapat dalam laporan keuangan mempunyai pengaruh yang
signifikan secara statistik terhadap perubahan harga saham pada BEJ.
Chairuddin (2001) meneliti tentang pengaruh publikasi laba akuntansi pada
perusahaan manufaktur terhadap harga saham pada sesi penutupan. Hasilnya
bahwa informasi laba akuntansi tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap perubahan harga saham. Arif Wibowo (2003) meneliti pengaruh
pengumuman laba akuntansi terhadap perubahan harga saham dalam periode
2000 dan 2001. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa publikasi laba
akuntansi yang terdapat dalam laporan keuangan mempunyai pengaruh yang
signifikan secara statistik terhadap perubahan harga saham di BEJ.
Dian Ayu Anggraeni Puspita Sari (2001) yang meneliti pengaruh
perubahan laba akuntansi terhadap perubahan harga saham periode 1998 dan
1999, pada 60 perusahaan manufaktur yang mengandung informasi
perubahan laba akuntansi positif (good news) maupun negatif (bad news).
5
Dari pengamatan lima hari sebelum dan lima hari setelah publikasi laba
akuntansi diperoleh hasil bahwa perubahan laba akuntansi positif (good
news) maupun negatif (bad news)
tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan secara statistik terhadap perubahan harga saham.
Pene litian tersebut menarik untuk diteliti kembali karena sempel yang
digunakan dalam penelitian tersebut hanya menekankan pada satu sektor
perusahaan manufaktur, sehingga sampel tersebut tidak mampu mewakili
keseluruhan perusahaan go publik yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Alat
analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian tersebut
adalah analisis beda dua mean dengan menggunakan uji-t terhadap tingkat
signifikan 5 %. Hasil yang diperoleh dalam penelitian tersebut menunjukkan
bahwa tidak ada pengaruh antara perubahan laba akuntansi positif (good
news) maupun perubahan laba akuntansi negatif (bad news) terhadap
perubahan harga saham.
Penelitian ini merupakan replikasi penelitian Dian Ayu Anggraeni
Puspita Sari (2001), tetapi dalam penelitian ini akan diuji lebih lanjut pada
30 perusahaan yang informasi laba akuntansinya positif dan 30 perusahaan
yang informasi perubahan laba akuntansinya negatif pada perusahaan yang
terdaftar di BEJ. Disamping itu, penelitian ini menggunakan periode yang
berbeda yaitu 2002 dan 2003.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik melakukan
penelitian dalam bentuk skripsi dengan judul “PENGARUH
6
PERUBAHAN LABA AKUNTANSI TERHADAP PERUBAHAN
HARGA SAHAM DI PT. BURSA EFEK JAKARTA”
B. PERUMUSAN MASALAH
Sehubungan dengan uraian sebelumnya, masalah yang diajukan dalam
penelitian ini adalah “Apakah perubahan laba akuntansi mempengaruhi
perubahan harga saham perusahaan-perusahaan yang tercatat di Bursa Efek
Jakarta ?”.
C. PEMBATASAN MASALAH
Analisis pemilikan saham oleh investor didasarkan pada analisis
informasi faktor-faktor yang terlibat, baik sektor eksternal maupun faktor
internal perusahaan. Analisis kedua faktor tersebut akan mempengaruhi
perkiraan investor terhadap prospek investor yang akan dilaksanakan.
Selanjutnya hasil analisis investor terhadap prospek investasi ini akan
mempengaruhi tingkat permintaan dan penawaran saham yang akhirnya
akan berpengaruh terhadap harga saham.
Dalam penelitian ini perubahan harga saham akan dilihat dari adanya
informasi yang berasal dari dalam perusahaan yaitu publikasi laba akuntansi
yang terdapat dalam laporan keuangan auditan. Dengan demikian dalam
penelitian ini akan dilihat perubahan harga saham lima hari sebelum dan
lima hari setelah laba akuntansi diumumkan kepada publik melalui laporan
keuangan auditan tahun 2002 dan 2003 yang diumumkan pada tahun 2004,
7
pada 30 perusahaan yang informasi perubahan laba akuntansi positif (good
news) dan 30 perusahaan yang informasi perubahan laba akuntansi negatif
(bad news).
D. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
membuktikan adanya pengaruh perubahan laba akuntansi terhadap
perubahan harga saham perusahaan-perusahaan yang tercatat di Bursa Efek
Jakarta.
E. MANFAAT PENELITIAN
Dalam hubungannya de ngan tujuan yang ingin dicapai, manfaat yang
diharapkan dari penulisan ini adalah :
PENDAHULUAN
Perkembangan pasar modal Indonesia yang pesat sejak ditetapkannya
Paket Desember (Pakdes) ’87 dan Paket Oktober (Pakto) ’88, telah
meningkatkan kegairahan para pelaku bisnis di pasar modal sekaligus
menarik perhatia n para peneliti untuk melakukan penelitian yang berkaitan
dengan pasar modal. Perkembangan ini dapat dilihat dari pesatnya
pertambahan jumlah emiten yang terdaftar. Sampai akhir tahun 1983, hanya
24 perusahaan yang terdaftar sebagai emiten. Namun dengan ditetapkannya
Pakdes ‘87 dan Pakto ‘88, pasar Indonesia mengalami bullish boom yang
pertama pada tahun 1989 sampai dengan pertengahan tahun 1990.
Perkembangan yang pesat ini semakin didukung dengan swastanisasi
Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada tahun 1992, penerapan Jakarta Autamated
Trading System pada tahun 1995 dan dikeluarkannya Undang-Undang No. 8
Tahun 1995 tentang Pasar Modal yang berlaku efektif mulai Januari 1996.
Oleh karena itu mekanisme transaksi perdagangan bursa di Indonesia yang
dilakukan oleh pelaku pasar modal beserta lembaga-lembaga penunjangnya
memperoleh kepastian hukum.
Salah satu indikasi bekerja tidaknya pasar modal secara optimal adalah
ketersediaan informasi, baik keuangan atau non keuangan, yang bersifat
simetri dan dapat diakses oleh seluruh pihak yang berkepentingan tanpa
1
2
kecuali. Selain itu hal yang tidak kalah pentingnya adalah informasi tersebut
harus memiliki information content. Berdasarkan informasi relevan yang
tersedia, para investor yang rasional dapat menganalisis faktor-fakt or yang
mengindikasikan kemungkinan besarnya return yang bisa diraih dengan
tingkat resiko tertentu.
Laporan keuangan sebagai sumber utama informasi disusun dengan
tujuan untuk memenuhi kebutuhan pemakai. Pemakai menggunakan laporan
keuangan untuk mengambil keputusan yang memppunyai konsekuensi
ekonomi. Tujuan ini dapat dicapai dengan menentukan standar penyusunan
laporan keuangan. Oleh karena itu penyusunan standar secara tidak langsung
didasarkan pada konsekuensi para pemakai.
Setahun sekali perusahaan publik berkewajiban menerbitkan laporan
keuangan tahunan (annual report) kepada para pemodal yang ada di pasar.
Bagi pemodal, laporan keuangan merupakan sumber berbagai macam
informasi khususnya informasi akuntansi. Informasi tersebut relevan dan
bermanfaat sebagai salah satu dasar dan bahan pertimbangan dalam
pengambilan keputusan investasi.
Dalam pasar modal yang efisien, harga saham-saham secara unbiased
mencerminkan semua informasi publik yang relevan dan tersedia di pasar.
Penentuan harga saham merupaka n keputusan yang didasarkan informasi
tentang perusahaan. Apabila informasi itu cukup berkualitas, maka
keputusan yang dibuat oleh pemakai informasi akan semakin baik. Dengan
3
tersedianya informasi yang berkualitas, akan dapat membantu investor untuk
menentukan harga sekuritas secara wajar.
Harga saham merupakan fungsi dari nilai perusahaan. Dengan
demikian, seberapa jauh relevansi atau kegunaan suatu informasi dapat
diketahui dengan mempelajari kaitan antara pergerakan harga (return)
saham dengan keberadaan informasi tersebut, salah satunya adalah informasi
tentang laba akuntansi (accounting earning) yang diterbitkan melalui
laporan keuangan. Ramalan laba merupakan salah satu informasi keuangan
yang paling menarik perhatian para investor, karena investor lebih
berkepentingan dengan prospek perusahaan di masa yang akan datang
dibandingkan informasi yang bersifat historis. Richards (1976) menyatakan
bahwa “This true economic worth depends on the earning prospect of firm,
in light of anticipated economic condition ” artinya kemampuan perusahaan
dalam meraih laba pada masa yang akan datang merupakan salah satu
indikasi kinerja dan prospek perusahaan, sehingga keandalan informasi
mengenai kemampulabaan sebuah perusahaan dimasa yang akan datang
sangatlah menarik perhatian. Implikasi dari pernyataan di atas adalah bahwa
harga saham akan bereaksi terhadap pengumuman laba jika pengumuman
laba tersebut kemudian akan masuk ke dalam dan membentuk harga saham
yang baru. Dengan kata lain, ada kemungkinan bahwa harga saham
dipengaruhi oleh perubahan laba akuntansi.
Di pasar modal Indonesia (BEJ), penelitian yang mempelajari
hubungan antara laba akuntansi dan harga saham juga sudah dilakukan mesti
4
belum banyak jumlahnya. Suad Husnan (1996) meneliti tentang dampak
pengumuman la poran keuangan terhadap kegiatan perdagangan dan
variabilitas tingkat keuntungan saham. Rina Trisnawati (1996) telah menguji
pengaruh informasi pada prospektus (variabel reputasi auditor, reputasi
underwriter, prosentase penawaran saham pada saat IPO, umur perusahaan,
profitabilitas dan financial leverage) terhadap initial return. Hasilnya
menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan signifikan antara informasi
pada pospektus dengan initial return kecuali variabel umur perusahaan.
Dalam penelitian Syafrina (2001) menunjukkan bahwa publikasi laba
akuntansi yang terdapat dalam laporan keuangan mempunyai pengaruh yang
signifikan secara statistik terhadap perubahan harga saham pada BEJ.
Chairuddin (2001) meneliti tentang pengaruh publikasi laba akuntansi pada
perusahaan manufaktur terhadap harga saham pada sesi penutupan. Hasilnya
bahwa informasi laba akuntansi tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap perubahan harga saham. Arif Wibowo (2003) meneliti pengaruh
pengumuman laba akuntansi terhadap perubahan harga saham dalam periode
2000 dan 2001. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa publikasi laba
akuntansi yang terdapat dalam laporan keuangan mempunyai pengaruh yang
signifikan secara statistik terhadap perubahan harga saham di BEJ.
Dian Ayu Anggraeni Puspita Sari (2001) yang meneliti pengaruh
perubahan laba akuntansi terhadap perubahan harga saham periode 1998 dan
1999, pada 60 perusahaan manufaktur yang mengandung informasi
perubahan laba akuntansi positif (good news) maupun negatif (bad news).
5
Dari pengamatan lima hari sebelum dan lima hari setelah publikasi laba
akuntansi diperoleh hasil bahwa perubahan laba akuntansi positif (good
news) maupun negatif (bad news)
tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan secara statistik terhadap perubahan harga saham.
Pene litian tersebut menarik untuk diteliti kembali karena sempel yang
digunakan dalam penelitian tersebut hanya menekankan pada satu sektor
perusahaan manufaktur, sehingga sampel tersebut tidak mampu mewakili
keseluruhan perusahaan go publik yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Alat
analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian tersebut
adalah analisis beda dua mean dengan menggunakan uji-t terhadap tingkat
signifikan 5 %. Hasil yang diperoleh dalam penelitian tersebut menunjukkan
bahwa tidak ada pengaruh antara perubahan laba akuntansi positif (good
news) maupun perubahan laba akuntansi negatif (bad news) terhadap
perubahan harga saham.
Penelitian ini merupakan replikasi penelitian Dian Ayu Anggraeni
Puspita Sari (2001), tetapi dalam penelitian ini akan diuji lebih lanjut pada
30 perusahaan yang informasi laba akuntansinya positif dan 30 perusahaan
yang informasi perubahan laba akuntansinya negatif pada perusahaan yang
terdaftar di BEJ. Disamping itu, penelitian ini menggunakan periode yang
berbeda yaitu 2002 dan 2003.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik melakukan
penelitian dalam bentuk skripsi dengan judul “PENGARUH
6
PERUBAHAN LABA AKUNTANSI TERHADAP PERUBAHAN
HARGA SAHAM DI PT. BURSA EFEK JAKARTA”
B. PERUMUSAN MASALAH
Sehubungan dengan uraian sebelumnya, masalah yang diajukan dalam
penelitian ini adalah “Apakah perubahan laba akuntansi mempengaruhi
perubahan harga saham perusahaan-perusahaan yang tercatat di Bursa Efek
Jakarta ?”.
C. PEMBATASAN MASALAH
Analisis pemilikan saham oleh investor didasarkan pada analisis
informasi faktor-faktor yang terlibat, baik sektor eksternal maupun faktor
internal perusahaan. Analisis kedua faktor tersebut akan mempengaruhi
perkiraan investor terhadap prospek investor yang akan dilaksanakan.
Selanjutnya hasil analisis investor terhadap prospek investasi ini akan
mempengaruhi tingkat permintaan dan penawaran saham yang akhirnya
akan berpengaruh terhadap harga saham.
Dalam penelitian ini perubahan harga saham akan dilihat dari adanya
informasi yang berasal dari dalam perusahaan yaitu publikasi laba akuntansi
yang terdapat dalam laporan keuangan auditan. Dengan demikian dalam
penelitian ini akan dilihat perubahan harga saham lima hari sebelum dan
lima hari setelah laba akuntansi diumumkan kepada publik melalui laporan
keuangan auditan tahun 2002 dan 2003 yang diumumkan pada tahun 2004,
7
pada 30 perusahaan yang informasi perubahan laba akuntansi positif (good
news) dan 30 perusahaan yang informasi perubahan laba akuntansi negatif
(bad news).
D. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
membuktikan adanya pengaruh perubahan laba akuntansi terhadap
perubahan harga saham perusahaan-perusahaan yang tercatat di Bursa Efek
Jakarta.
E. MANFAAT PENELITIAN
Dalam hubungannya de ngan tujuan yang ingin dicapai, manfaat yang
diharapkan dari penulisan ini adalah :