Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Under Pricing Pada Penawaran Umum Perdana Di Bursa Efek Jakarta

BAB I

PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Masalah

Pasar modal merupakan wadah alternatif bagi perusahaan dan

pemilik modal untuk memperoleh dana dan melakukan investasi. Bagi

investor, dipasar modal tersedia berbagai finansial asset yang diinginkannya.

Tentu saja dengan harapan bahwa investasi tersebut mampu memberikan

keuntungan yang sebesar-besarnya bagi investor.


Go public


adalah salah satu cara bagi perusahaan yang sedang


berkembang untuk mendapatkan tambahan dana dalam rangka pembiayaan


dan pengembangan usahanya. Go public

memperkuat modal kerja perusahaan.


juga dimaksudkan untuk


IPO (Initial Public Offering) merupakan salah satu usaha yang

dilakukan perusahaan untuk memperoleh modal, pada saat tersebut

perusahaan memutuskan untuk melakukan IPO, tidak ada harga pasar

sampai dimulainya pasar sekunder, pada saat tersebut perusahaan harus

membuat prospektus yang merupakan ketentuan yang ditetapkan oleh

BAPEPAM. Informasi dalam prospektus memuat rincian informasi tentang

penawaran emiten baik berupa informasi keuangan maupun non keuangan.

Informasi yang diungkapkan dalam prospektus akan membantu investor dan

calon investor dalam membuat keputusan yang rasional mengenai resiko dan




2



nilai saham sesungguhnya yang ditawarkan (Kim et al : 1995) dalam Misnen

(2004).

Harga saham yang dijual dipasar perdana ditentukan berdasarkan

kesepakatan antara perusahaan emiten dan penjamin emisi (underwriter),

sedangkan harga dipasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar

(permintaan dan penawaran). Apabila penentuan harga saham saat IPO

secara signifikan lebih rendah dibandingkan dengan harga yang terjadi

dipasar sekunder dihari pertama, maka terjadi underpricing.Pihak emiten

tentu menerapkan harga jual yang tinggi, karena dengan harga jual yang


tinggi penerimaan dari hasil penawaran(proceed)


akan tinggi pula, yang


berarti tingkat kesejahteraan (wealth) mereka juga akan membaik.Di sisi

lain, harga yang tinggi akan mempengaruhi respon atau minat calon investor

rendah, besar kemungkinan saham yang ditawarkan akan kurang menarik.

Dengan demikian, jelas bahwa penetapan harga yang layak merupakan tugas

antara emiten dan underwriter. Harga saham pada penawaran perdana yang

relatif rendah, disebabkan adanya asimetri informasi dipasar perdana.

Informasi asimetri ini dapat terjadi antara perusahaan emiten dengan

perusahaan penjamin (Baron, 1982), atau antara investor informed dengan

uninformed (Rock, 1986).

Pada model Baron, penjamin emisi memiliki informasi yang lebih

baik mengenai permintaan terhadap saham-saham emiten dibandingkan

dengan emiten.Penjamin emisi akan memanfaatkan informasi yang

dimilikinya untuk memperoleh kesepakatan optimal dengan emiten yaitu




3



dengan memperkecil risiko keharusan membeli saham yang tidak laku

terjual.Karena emiten kurang memiliki informasi maka emiten harus

menerima harga yang murah bagi penawaran sahamnya.

Pada model Rock, informasi asimetri terdapat pada kelompok

informed investor dan uninformed investor. Informed investor mengetahui

informasi lebih banyak mengenai prospek perusahaan emiten, sehingga


kelompok informed


investor hanya berpartisipasi pada saham-saham yang


underpriced. Menurut Misnen Ardiansyah dan Chandra Dewi (2000) yang

menggunakan variabel keuangan yang sama dengan penelitian Kim et al

(1995) yaitu laba per saham, proceed, tipe penawaran, dan indeks harga

saham. Hasil analisis menunjukkan bahwa hanya laba per lembar saham

yang berpengaruh signifikan pada harga saham pasar, yang berarti

mendukung penelitian Kim et al (1995). Sedangkan proceed, tipe penawaran

dan IHSG tidak berpengaruh signifikan terhadap harga pasar saham.

Penelitian yang dilakukan oleh Rina Trisnawati (1998)

memfokuskan penelitian pada informasi keuangan dan non keuangan pada


prospektus terhadap return


di Bursa Efek Jakarta. Faktor keuangan yang


digunakan dalam penelitian itu adalah profatibilitas perusahaan yang diukur

dengan Rate of Return on Total Assets (ROA) dan financial leverage.

Faktor-faktor non keuangan adalah reputasi auditor. Reputasi penjamin

emisi dan prosentase saham. Hasilnya menunjukkan bahwa umur

perusahaan berpengaruh signifikan dan positif dengan initial returns.

Sementara variabel-variabel lain seperti reputasi auditor, reputasi penjamin




4



emisi dan prosentase saham, ROA dan financial leverage tidak

mempengaruhi secara signifikan initial return.

Menurut Fatchan Achyani (1999) mengungkapkan bahwa variabel

yang berpengaruh terhadap initial returns adalah informasi keuangan berupa


financial leverage


dan ukuran perusahaan. Informasi lain yang terkandung


dalam prospektus yaitu reputasi auditor, reputasi underwriter, umur

perusahaan, prosentase penawaran, sektor industri dan profitabilitas

perusahaan tidak digunakan oleh investor di pasar perdana.

Kartini dan Payamta (2002) menggunakan variabel yang terdiri dari

EPS, Financial Leverage, ROA, reputasi auditor, reputasi underwriter,

persentase saham yang ditawarkan, umur perusahaan, ukuran penawaran dan

jenis industri untuk menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi


abnormal return.


Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel yang


sigifikan adalah ROA, reputasi auditor, reputasi underwriter, umur

perusahaan, ukuran penawaran dan jenis industri.

Bandi, Y.Aryani dan Rahmawati (2003) meneliti EPS, ukuran

penawaran, tipe-tipe penawaran, indeks saham, kualitas underwriter,

proceeds, financial leverage dan ROA terhadap harga pasar perusahaan yan

g melakukan IPO. Kesimpulan penelitian tersebut bahwa variabel laba per

lembar saham, ukuran penawaran dan proceed berpengaruh signifikan,

sedangkan variabel-variabel lain tidak mempengaruhi harga pasar saham.

Dalam penelitian ini akan diteliti tentang faktor-faktor yang

berpengaruh terhadap tinggi rendahnya tingkat under pricing dari




5



perusahaan-perusahaan yang melakukan IPO. Penelitian ini menggunakan

variabel independen umur perusahaan, reputasi auditor, reputasi underwriter,

jenis industri, besaran perusahaan, laba per saham (EPS), ukuran penawaran


(proceeds), current ratio,


profitabilitas perusahaan (ROI) dan financial


leverage terhadap underpricing yang diukur dengan initial returns, peneliti

hanya menggunakan variabel tersebut karena keterbatasan kemampuan serta

waktu.

Dalam perkembangannya, penelitian tentang perilaku harga saham

pada penawaran perdana yang biasanya mengalami underpricing telah

banyak dilakukan. Uniknya, beberapa penelitian dengan topik yang sama

justru menemukan hasil yang tidak sama. Dengan kata lain, konflik temuan

antara penelitian dengan obyek yang sama masih belum ditemukan.

Bedasarkan uraian diatas maka penulis bermaksud melakukan

penelitian dengan judul : “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


TINGKAT UNDERPRICING


PADA PENAWARAN UMUM PERDANA


DI BURSA EFEK JAKARTA TAHUN 2000-2003.”



B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, yang menjadi pokok masalah dalam

penelitian ini adalah bagaimana pengaruh faktor-faktor non keuangan (umur

perusahaan, reputasi auditor, reputasi underwriter dan jenis industri) dan

faktor-faktor keuangan (besaran perusahaan, profitabilitas perusahaan (ROI),




6



financial leverage, laba per saham (EPS), ukuran penawaran (proceeds) dan

current ratio) terhadap underpricing?



C. Pembatasan Masalah

Agar pembahasan dapat terfokus dan tidak meluas, maka dalam

penelitian ini dibatasi untuk perusahaan yang melakukan penawaran perdana

(IPO) di BEJ selama periode 2000-2003 yang sahamnya mengalami

underpricing.



D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini

adalah untuk memberikan gambaran tentang adanya pengaruh faktor-faktor

non keuangan (umur perusahaan, reputasi auditor, reputasi underwriter dan

jenis industri) dan faktor-faktor keuangan (besaran perusahaan, profitabilitas

perusahaan (ROI) dan financial leverage. Laba persaham (EPS), ukuran

penawaran (proceeds) dan current ratio) terhadap fenomena underpricing di

pasar modal Indonesia.



E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
File Selengkapnya.....

Sponsor

Pengikut