Kemampuan Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Return Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta)

BAB I

PENDAHULUAN


Pasar modal memiliki peranan penting dalam kegiatan ekonomi.

Dibanyak negara, terutama di negara-negara yang menganut sistem ekonomi

pasar. Pasar modal telah menjadi satu sumber kemajuan ekonomi, sebab pasar

modal dapat menjadi sumber dana alternatif bagi perusahaan.

Perkembangan pasar modal yang pesat menciptakan berbagai peluang

atau alternatif investasi bagi investor. Di sisi lain, perusahaan pencari dana harus

saling bersaing dalam mendapatkan dana dari investor dalam pasar modal. Secara

teoritis investor akan menanamkan uangnya pada perusahaan yang dapat


memberikan return


(keuntungan) yang tinggi. Adapun return yang tinggi pada


umumnya dapat dipenuhi oleh perusahaan yang memiliki kinerja keuangan yang

baik. Jadi investor akan menanamkan usahanya pada perusahaan yang memiliki

kinerja yang baik. Atas dasar inilah, maka manajemen perusahaan yang telah go-


publik


juga perlu kinerjanya, di samping untuk meningkatkan kemakmuran


pemilik, juga mempermudah mereka dalam meningkatkan sumber dana baik dari

internal maupun eksternal.

Perusahaan memberikan banyak informasi kepada pemegang saham dan

masyarakat umum tentang usaha mereka. Laporan keuangan yang diterbitkan

oleh perusahaan harus memuat informasi keuangan yang dapat digunakan untuk

mengambil keputusan tentang perusahaan tersebut. Para pelaku bisnis dan pihak



1


2





pemerintah membutuhkan informasi dalam pengambilan keputusan. Untuk

pengambilan keputusan ekonomi, para pelaku bisnis dan pemerintah

membutuhkan informasi tentang kondisi dan kinerja keuangan perusahaan. Untuk

itu muncul kebutuhan akan informasi keuangan.

Secara ringkas informasi keuangan dapat diperoleh dari laporan

keuangan perusahaan. Dari laporan keuangan perusahaan dapat diperoleh

informasi tentang posisi keuangan perusahaan, kinerja perusahaan, aliran kas

perusahaan, dan informasi lain yang sangat berkaitan dengan laporan keuangan

Lev dan Thiagarajan (1993) dalam Nurjanti S, dan Erni Ekawati (2003).

Laporan keuangan merupakan sarana komunikasi yang berguna sebagai

penghubung pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan, baik pihak

eksternal (pemegang saham, kreditur, pemerintah) maupun pihak internal

(manajemen). Dari pihak-pihak tersebut, manajemen merupakan pihak yang

berkewajiban menyusun laporan keuangan karena mereka berada di dalam

perusahaan dan merupakan pengelola aktiva perusahaan secara langsung. Di lain

pihak, pemegang saham, kreditur, pemerintah sebagai pihak yang menanamkan

modalnya pada perusahaan, memberikan pinjaman pada perusahaan serta

memiliki kepentingan dalam kaitannya untuk memperoleh dana pembangunan

dalam bentuk pajak merupakan pihak-pihak yang sangat berkepentingan dengan

informasi laporan keuangan yang disiapkan oleh manajemen, tetapi tidak

menyusun laporan keuangan.

3





Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi bagi pemakai

laporan keuangan untuk memprediksi, membandingkan dan mengevaluasi

kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba (earning power). Hal ini

berarti bahwa laporan keuangan bermanfaat dan bisa digunakan untuk

membentuk harapan dimana yang akan datang yang berhubungan dengan arus

kas bagi investor dan kreditur serta kemampuan perusahaan untuk menghasilkan

laba. Begitu pentingnya arti laba bagi investor dan kreditor, sehingga terdapat

usaha untuk memprediksi laba suatu perusahaan.

Informasi yang diperlukan oleh para investor di pasar modal tidak hanya

informasi yang bersifat fundamental saja, tetapi juga informasi yang bersifat

teknikal. Informasi yang bersifat fundamental diperoleh dari kondisi intern

perusahaan, dan informasi yang bersifat teknikal diperoleh dari luar perusahaan,

seperti ekonomi, politik, finansial dan faktor lainnya. Informasi yang diperoleh

dari kondisi intern perusahaan yang lazim digunakan adalah informasi laporan

keuangan. Informasi fundamental dan teknikal tersebut dapat digunakan sebagai

dasar bagi investor untuk memprediksi return, resiko atau ketidakpastian, jumlah,

waktu, dan faktor lain yang berhubungan dengan aktivitas investasi di pasar

modal.

Saham perusahaan yang go-publik sebagai komoditi investasi tergolong

beresiko tinggi, karena sifat komoditinya sangat peka terhadap perubahan-

perubahan yang terjadi, baik perubahan di luar negeri maupun di dalam negeri,

perubahan di bidang politik, ekonomi, moneter, undang-undang, atau peraturan,

maupun perubahan yang terjadi di dalam industri dan perusahaan itu sendiri.

4





Melihat perkembangan pasar modal yang dikaitkan dengan pengaruh

global, krisis moneter dan krisis ekonomi yang melanda Indonesia saat ini,

tantangan yang dihadapi semakin berat. Kebijakan moneter yang ditetapkan

akibat krisis moneter dan prospek perusahaan yang semakin tidak jelas, secara

langsung mempengaruhi perilaku pemodal dan kinerja emiten. Naiknya suku

bunga berjangka akibat kebijakan dimaksud menyebabkan para pemodal mencari

alternatif lain yang lebih menguntungkan, sehingga memberikan batas yang

semakin sempit bagi peningkatan penanaman modal dalam saham-saham

perusahaan yang dijual di bursa efek.

Persoalan yang timbul adalah sejauh mana perusahaan mampu

mempengaruhi harga saham di pasar modal, dan faktor atau variabel apa saja

yang dapat dijadikan indikator, sehingga memungkinkan perusahaan untuk

mengendalikannya, sehingga tujuan meningkatkan nilai perusahaan melalui

peningkatan nilai saham yang diperdagangkan di pasar modal dapat dicapai.

Dengan asumsi para pemodal adalah rasional maka aspek fundamental

menjadi dasar penilaian yang utama bagi seorang fundamentalis, argumentasi

dasarnya adalah bahwa nilai saham mewakili nilai perusahaan, tidak hanya nilai

intrinsik suatu saat, tapi juga, dan bahkan lebih penting adalah harapan akan

kemampuan perusahaan dalam meningkatkan nilai kekayaan di kemudian hari.

Dari berbagai rasio keuangan terdapat beberapa rasio dan informasi

keuangan perusahaan yang dapat digunakan untuk memprediksi return saham.

Robbert Ang (1997) dalam Sunarto (2001) menyatakan bahwa rasio keuangan

dikelompokkan dalam lima jenis yaitu: (1) rasio likuiditas; (2) rasio aktivitas; (3)

5





rasio profitabilitas; (4) rasio solvabilitas (leverage); dan (5) rasio pasar. Rasio

profitabilitas terdiri dari tujuh rasio yaitu: Gross Profit Margin (GPM), Net Profit

Margin (NPM), Operating Return on Assets (OPROA), Return On Assets (ROA)

atau sering disebut Return On Investment (ROI), Return On Equity (ROE), dan

Operating Ratio (OPR).

Leverage ratio dibedakan menjadi delapan rasio yaitu: debt ratio, debt to

equity ratio, long-term debt to equity ratio, long-term debt to capitalization ratio,

times interest earned, cash flow interest coverage, cash flow to net income, and


cash return on sales


Robbert Ang (1997) dalam Sunarto (2001). Data yang


terkait dengan leverage ratio ditunjukkan oleh Indonesian Capital Market

Directory, besarnya debt to equity ratio dan leverage ratio. Leverage ratio

menunjukkan besarnya debt ratio yang merupakan rasio dan total debt to total

assets.

Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam kegiatan

operasinya merupakan fokus utama dalam penelitian prestasi perusahaan (analisis

fundamental perusahaan) karena laba perusahaan selain merupakan ind ikator

kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban bagi para penyandang

dananya juga merupakan elemen dalam penciptaan nilai perusahaan yang

menunjukkan prospek perusahaan di masa yang akan datang. Tingkat

profitabilitas perusahaan pada analisis fundamental biasanya diukur dari

beberapa aspek, yaitu berdasarkan ROS (Return On Sales), EPS (Earning Per

Share), ROA (Return On Assets), maupun ROE (Return On Equity).


6





Bagi investor informasi dapat dijadikan untuk mengukur sejauh mana

perusahaan tersebut berkembang, sehingga dapat membangun kepercayaan

terhadap perusahaan karena saham yang mereka tanam dapat meningkat

harganya. Selanjutnya apabila rasio profitabilitas dan leverage dapat digunakan

untuk memprediksi kejadian ekonomi maka hal ini berdampak pada perilaku

investor.

Dalam penelitian ini akan menguji apakah rasio profitabilitas dan


leverage


yang dipublikasikan melalui laporan keuangan akan mempengaruhi


pengambilan keputusan investor yang tercermin dalam harga saham perusahaan-

perusahaan yang menjadi obyek dalam penelitian ini. Dengan memperhatikan

pentingnya informasi profitabilitas dan leverage melalui rasio-rasio keuangan

mampu menjawab pengaruh rasio profitabilitas dan leverage perusahaan

signifikan atau tidak signifikan terhadap return saham.

Penelitian ini mengacu pada penelitian yang telah dilakukan oleh Sunarto

(2001) dan perbedaannya terletak pada jumlah variabel dan periode pengamatan

yang digunakan. Pada penelitian Sunarto ( 2001 ) menggunakan tiga variabel

independen yaitu : ROI, ROE dan DTA pada periode penelitian yaitu tahun 1998,

1999 sedangkan pada penelitian ini menggunakan enam variabel independen

yaitu ROI, ROE, GPM, NPM, EPS dan DTA dengan periode penelitia yaitu

tahun 2001, 2002 dan 2003 .


7





Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakuakn penelitian

dengan judul ”KEMAMPUAN RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI

RETURN SAHAM : STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN

MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA”



B. Perumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya,

permasalahan dalam penelitian ini adalah “Apakah rasio profitabilitas

perusahaan yang diwakili oleh rasio Return On Equity (ROE), Return On

Invesment (ROI), Net Profit Margin (NPM), Gross Profit Margin (GPM),

Earning Per Share (EPS), dan Rasio Leverage (DTA) merupakan preditor dalam


memprediksi return


saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa


Efek Jakarta pada periode 2001-2003?”



C. Pembatasan Masalah

Sesuai dengan latar belakang dan perumusan masalah diatas, maka dalam

penelitian ini diperlukan pembatasan masalah agar permasalahan yang ada tidak

meluas. Batasan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:
File Selengkapnya.....

Sponsor

Pengikut