Pengaruh Keahlian, Kompleksitas Tugas Dan komunikasi Pemakai - Pengembang Terhadap Hubungan Patisipasi Dan Kepuasan Pemakai Dalam Pengembangan Sistem

BAB I

PENDAHULUAN


Persaingan, perubahan, dan ketidakpastian mewarnai kehidupan

lingkungan bisnis, untuk itu dibutuhkan suatu sistem informasi yang mampu

menangkap, mencipta dan memanipulasi informasi internal dan eksternal

secara efektif. Hampir semua keberhasilan perusahaan yang berskala dunia

ditunjang dengan kesuksesannya menerapkan teknologi informasi yang tinggi.

Teknologi informasi yang tinggi dapat diperoleh melalui pengembangan

sistem berbasis komputer. Hampir semua perusahaan membutuhkan hal itu,

baik yang bergerak dalam bidang jasa, dagang maupun manufaktur.

Informasi merupakan salah satu kebutuhan utama bagi individu

maupun organisasi terutama dalam hal proses pengambilan keputusan seiring

dengan perubahan yang cepat di bidang industri. Informasi menjadi salah satu

sumber daya yang bernilai dan harus dikelola secara efektif. Apabila

perusahaan terlambat memperoleh informasi yang relevan dengan

perkembangan bisnisnya, maka dimungkinkan akan mengganggu

perkembangan perusahaan. Oleh karena itu, organisasi dapat dipandang

sebagai suatu rangkaian jaringan informasi yang menghubungkan antara

kebutuhan informasi dalam setiap proses pengambilan keputusan dengan

sumber data mengenai perkembangan bisnis perusahaan.





1




2



Sistem informasi merupakan seperangkat alat, data dan prosedur yang

bekerja secara bersama -sama untuk memberikan hasil berupa informasi yang

berguna. Pembuat keputusan sangat mengharapkan informasi yang akurat,

tepat waktu, relevan dan valid, sehingga pembuat keputusan akan merasa puas

terhadap informasi tersebut. Sedangkan sistem informasi diharapkan sesuai

dengan keinginan para pembuat keputusan.

Pengembangan sistem ini merupakan tugas kreatif yang dapat

menghasilkan manfaat ekonomis bagi organisasi. Namun proses

pengembangan sistem dapat menimbulkan kerugian besar karena gagal

mengembangkan sistem informasi sedangkan sumber daya, tenaga kerja, dan

keuangan sudah terlanjur dikeluarkan. Dalam praktek sering dijumpai bahwa

pengembangan sistem informasi menunjukkan hasil positif jika proses

pengembangan sistem distrukturalkan secara baik.

Perusahaan yang dapat mengelola dan memanfaatkan informasi-

informasi secara efektif akan memperoleh keuntungan kompetitif di pasar

global. Oleh karena itu informasi-informasi yang penting dibutuhkan oleh

perusahaan-perusahaan modern adalah informasi yang bersifat strategis yaitu

informasi yang berkaitan dengan kehidupan jangka panjang perusahaan.

Pimpinan perusahaan (manajer) dituntut untuk dapat menyerahkan dan

mengelola segala sumber daya perusahaan secara efektif dan efisien, agar

tetap eksis dan dapat meningkatkan laba usaha, dengan demikian penggunaan

sistem informasi diharapkan memberi manfaat besar terhadap dunia bisnis.



3



Sistem beroperasi dan berinteraksi dengan lingkungannya untuk

mencapai sasaran (objectives) tertentu. Suatu sistem menunjukkan tingkah

lakunya melalui interaksi di antara komponen-komponen di dalam sistem dan

di antara lingkungannya (Jogiyanto, 1997:10). Sasaran perusahaan untuk

mengelola sumber daya secara efektif dan efisien, yang harus dimenangkan

oleh para manajemen melalui inovasi-inovasinya dengan bantuan sistem

informasi sebagai alat untuk pengambilan keputusan.

Pengembangan sistem informasi memerlukan suatu perencanaan dan

implementasi yang hati-hati untuk menghindari adanya penolakan terhadap

sistem yang dikembangkan dengan demikian pengembangan suatu sistem

informasi sebaiknya berorientasi pada pemakai, dimana pemakai harus terlibat

secara langsung di dalamnya. Perlunya keterlibatan pemakai karena mereka

secara teknis lebih tahu mengenai kebutuhan yang diperlukan dalam

penyediaan informasi akan menghasilkan harapan yang realistis tentang

kemampuan sistem, dimana harapan realistis ini mempunyai hasil yang

signifikan terhadap kepuasan pemakai.

Melihat pentingnya peranan informasi maka sistem sangat membantu

keberhasilan pencapaian tujuan usaha. Menurut Wilkinson (1996 : 169) dalam


Accounting System and Information


menyebutkan bahwa “informasi


merupakan sumber daya yang harus dirancang dengan baik.”

Pengembangan sistem informasi melibatkan berbagai pihak seperti

manajemen penentu kebijakan pengembangan sistem, analisis programmer

dan manajer/karyawan yang menjadi pemakai sistem informasi tersebut.




4



Apabila rasa nyaman timbul yang merupakan hasil dari implementasi sistem

informasi tersebut, maka akan mendukung efisiensi dan produktivitas mereka

dan pada akhirnya akan mendorong tercapainya tujuan perusahaan.

Hubungan antara partisipasi pemakai dan kepuasan pemakai akan

menunjukkan keefektifan sistem. Dalam pengembangan sistem informasi,

apabila pemakai diajak berpartisipasi akan membawa pengaruh yang baik

terhadap organisasi. Dengan adanya partisipasi, maka pemakai dapat

menyampaikan keinginan-keinginan mereka berkaitan dengan proses

pengembangan sistem informasi. Kepuasan pemakai mengungkapkan

kesesuaian antara harapan seseorang dengan hasil yang diperolehnya,

dikarenakan adanya partisipasi selama pengembangan sistem. (Restuningdiah

& Indriantoro, 2000).

Suatu sistem yang berhubungan dengan keahlian terdiri dari dua

bagian yaitu : Basis Pengetahuan (Knowledge Base) dan Alat Pengolah

Masukan (Inference Engine). Sistem ahli merupakan informasi pengetahuan

yang memanfaatkan bidang aplikasi tertentu untuk membuat suatu keputusan

bagi manajemen. (Bodnar dan Hopwood, 2001 : 7).

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya, yaitu

penelitian yang dilakukan oleh Setyaningsih dan Indriantoro (1998), yang

meneliti pengaruh dukungan manajemen puncak dan komunikasi pemakai

pengembang terhadap hubungan partisipasi dan kepuasan pemakai dalam

pengembangan sistem informasi, perbedaannya terletak pada sampel dan

lokasi penelitian, dimana peneliti mengambil sampel pada perusahaan



















































B.



5



manufaktur yang berada di wilayah Surakarta, serta penambahan dua variabel

yaitu variabel keahlian da n variabel kompleksitas tugas.

Alasan penambahan variabel yaitu :

1. Variabel keahlian yaitu dengan pemahaman pengguna terhadap sistem

yang dipakai sangat menentukan penerapan sistem yang ada, dengan

adanya ketidaktahuan pengguna sistem tersebut mengakibatkan kegagalan

dalam pengembangan sistem informasi.

2. Variabel kompleksitas tugas yaitu untuk mengetahui kesulitan yang

dihadapi setiap individu dalam menjalankan tugasnya dalam

pengembangan suatu sistem.

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, peneliti tertarik

melakukan penelitian ulang, seperti yang telah dilakukan beberapa peneliti

sebelumnya. Maka penulis mengambil judul : “PENGARUH KEAHLIAN,

KOMPLEKSITAS TUGAS DAN KOMUNIKASI PEMAKAI-

PENGEMBANG TERHADAP HUBUNGAN PARTISIPASI DAN

KEPUASAN PEMAKAI DALAM PENGEMBANGAN SISTEM

INFORMASI (Survey Pada Perusahaan Manufaktur di Surakarta)”.



Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti merumuskan

permasalahan sebagai berikut :
File Selengkapnya.....

Sponsor

Pengikut