ABSTRAKSI
Fungsi pembelian merupakan fungsi yang diangap sangat penting dan rawan bagi hampir semua perusahaan sehingga bisa menjadi sumber pemborosan apabila tidak diselenggarakan dengan baik. Kecurangan yang terjadi pada fungsi pembelian bisa merugikan perusahaan dalam jumlah besar. Lewat management audit, efisiensi, efektivitas dan ekonomisasi organisasi dievaluasi untuk kemudian menentukan langkah yang diperlukan atau rekomendasi dalam mengatasi kelemahan sekaligus mencegah tindakan curang yang dilakukan baik oleh pihak intern maupun ekstern. Dengan demikian, management audit merupakan strategi yang bisa digunakan untuk mencegah dan mendeteksi kecurangan pada fungsi pembelian.
Management audit selama ini lebih dikenal oleh BUMN/BUMD daripada BUMS, BUMS lebih familiar dengan audit keuangan. Pada penelitian ini penulis ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan persepsi antara manajemen BUMN/BUMD dan BUMS di Jawa Timur terhadap management audit sebagai strategi untuk mencegah dan mendeteksi kecurangan pada fungsi pembelian. Penulis meninjau kemungkinan perbedaan persepsi tersebut dari kepemilikan perusahaan, bidang studi pendidikan manajemen dan level manajemen.
Ditinjau dari kepemilikan perusahaan , responden dalam penelitian ini diklasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu BUMN/BUMD dan BUMS. Ditinjau dari bidang studi pendidikan, responden dalam penelitian ini diklasifikasikan menjadi empat kelompok, yaitu responden dengan bidang studi pendidikan Psikologi/Sosiologi, Hukum/Kriminologi, Ekonomi, dan bidang studi pendidikan lainnya diluar ketiga kelompok tersebut. Ditinjau dari level manajemen, responden penelitian diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu top management, middle management, dan lower management.
Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah U-Mann Whitney untuk hipotesis ditinjau dari kepemilikan perusahaan, dan Kruskall Wallis untuk hipotesis ditinjau dari bidang studi pendidikan manajemen dan level manajemen. Hasil uji statistik terhadap hipotesis-hipotesis menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan persepsi manajemen yang signifikan terhadap management audit sebagai strategi untuk mencegah dan mendeteksi kecurangan pada fungsi pembelian, baik ditinjau dari kepemilikan perusahaan, bidang studi pendidikan maupun level manajemen.
Fungsi pembelian merupakan fungsi yang diangap sangat penting dan rawan bagi hampir semua perusahaan sehingga bisa menjadi sumber pemborosan apabila tidak diselenggarakan dengan baik. Kecurangan yang terjadi pada fungsi pembelian bisa merugikan perusahaan dalam jumlah besar. Lewat management audit, efisiensi, efektivitas dan ekonomisasi organisasi dievaluasi untuk kemudian menentukan langkah yang diperlukan atau rekomendasi dalam mengatasi kelemahan sekaligus mencegah tindakan curang yang dilakukan baik oleh pihak intern maupun ekstern. Dengan demikian, management audit merupakan strategi yang bisa digunakan untuk mencegah dan mendeteksi kecurangan pada fungsi pembelian.
Management audit selama ini lebih dikenal oleh BUMN/BUMD daripada BUMS, BUMS lebih familiar dengan audit keuangan. Pada penelitian ini penulis ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan persepsi antara manajemen BUMN/BUMD dan BUMS di Jawa Timur terhadap management audit sebagai strategi untuk mencegah dan mendeteksi kecurangan pada fungsi pembelian. Penulis meninjau kemungkinan perbedaan persepsi tersebut dari kepemilikan perusahaan, bidang studi pendidikan manajemen dan level manajemen.
Ditinjau dari kepemilikan perusahaan , responden dalam penelitian ini diklasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu BUMN/BUMD dan BUMS. Ditinjau dari bidang studi pendidikan, responden dalam penelitian ini diklasifikasikan menjadi empat kelompok, yaitu responden dengan bidang studi pendidikan Psikologi/Sosiologi, Hukum/Kriminologi, Ekonomi, dan bidang studi pendidikan lainnya diluar ketiga kelompok tersebut. Ditinjau dari level manajemen, responden penelitian diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu top management, middle management, dan lower management.
Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah U-Mann Whitney untuk hipotesis ditinjau dari kepemilikan perusahaan, dan Kruskall Wallis untuk hipotesis ditinjau dari bidang studi pendidikan manajemen dan level manajemen. Hasil uji statistik terhadap hipotesis-hipotesis menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan persepsi manajemen yang signifikan terhadap management audit sebagai strategi untuk mencegah dan mendeteksi kecurangan pada fungsi pembelian, baik ditinjau dari kepemilikan perusahaan, bidang studi pendidikan maupun level manajemen.