Pengaruh Tween 60 Terhadap Sifat Fisik Dan Kecepatan Pelepasan Benzokain Dari Sediaan Salep Dengan Basis Simplek

BAB I

PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Masalah

Salep merupakan salah satu bentuk sediaan farmasi yang digunakan pada

kulit sehat, sakit atau terluka dimaksudkan untuk efek lokal. Salep digunakan

untuk mengobati penyakit kulit yang akut atau kronis, sehingga diharapkan

adanya penetrasi ke dalam lapisan kulit agar dapat memberikan efek

penyembuhan (Voigt, 1984).

Pelepasan obat dari bentuk sediaan salep sangat dipengaruhi oleh beberapa

faktor antara lain: jenis basis salep, kelarutan, karakteristik obat, konsentrasi obat

dalam basis, waktu difusi dan kekentalan atau viskositas (Martin dkk, 1983).

Kecepatan pelepasan obat disamping dipengaruhi oleh sifat fisikokimia obat juga

dipengaruhi oleh sifat-sifat sediaan obat. Sifat-sifat sediaan obat dapat diperbaiki

dengan penambahan surfaktan (Shargel dan Yu, 1985).

Basis salep merupakan bagian terbesar dari bentuk sediaan salep sehingga

mempengaruhi pelepasan obat yang dicampurkan. Basis salep simplek merupakan

salah satu basis salep lemak yang bersifat mampu menyerap air. Basis simplek

dapat campur dengan obat pada umumnya dan stabil dalam waktu lama karena

mengandung minyak yang dihidrogenasi sehingga tahan ketengikan (Ketaren,

1986).

Penelitian ini menggunakan obat benzokain karena benzokain masih

banyak digunakan dan stabil dalam keadaan padat atau semi padat, yaitu dalam

bentuk sediaan supositoria dan salep. Stabilisasi dan kelarutan benzokain dalam

sediaan dapat ditingkatkan dengan cara kompleksasi dan miselasi dengan berbagai

senyawa, seperti kafein, β- siklodekstrin dan bahan penurun tegangan permukaan

(Connors, 1986).

Penggunaan salep benzokain paling baik pada basis larut dalam air atau

basis PEG (Dody, 1993) dan kurang baik dalam basis simplek. Berdasarkan

penelitian Dwi Parwanto (2004) penambahan tween 20 pada kadar 1% dapat

meningkatkan kecepatan pelepasan asam salisilat dari basis simplek. Untuk itu

surfaktan yang lain diharapkan dapat meningkatkan kecepatan pelepasan obat.

Surfaktan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu surfaktan non ionik

tween 60. Surfaktan ini digunakan karena mempunyai beberapa keuntungan, yaitu

netral, tidak toksik, tidak iritatif, dapat campur dengan semua bahan obat, sedikit

menimbulkan busa, serta stabil terhadap elektrolit dan zat ionik (Rosen, 1978)




B. Perumusan Masalah
File Selengkapnya.....

Sponsor

Pengikut